Presiden Joko Widodo mengatakan, impor garam industri yang baru dilakukan pemerintah adalah langkah realistis dan plihan terbaik. Impor tersebut sangat dibutuhkan oleh kalangan industri.
"Kita harus realistis ya, bahwa industri kita membutuhkan yang namanya garam kualitas berbeda yang dihasilkan petambak garam berbeda. Di pasar berbeda, segmentasi berbeda dan kualitas berbeda," ujar Jokowi di JCC, , Jakarta, Rabu (04/04).
Dikatakan Jokowi, impor yang dilakukan hanya untuk menyelamatkan garam industri. Apalagi, masyarakat juga membutuhkan garam tersebut, meski tak banyak.
Presiden menyebut, berhentinya aktivitas industri menjadi konsekuensi logis bila Indonesia tak mengimpor garam. "Meskipun penggunaan cuma 2 persen tapi juga jadi kunci, kayak mobil (kalau) ban enggak ada, ya enggak jadi mobil kan. Barang industri untuk kaca, kertas, farmasi kan banyak yang membutuhkan," ujar dia.
Jokowi meyakini impor tak mematikan produksi garam dari petani. Terlebih, garam yang dihasilkan berbeda. “Tolong dibedakan antara garam industri dan rakyat, yang saya pantau harga garam di Madura, NTT, Aceh dan dalam posisi baik," tegas Jokowi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved