Kadin Amerika Serikat (USTR), Selasa (03/04) waktu setempat, menerbitkan daftar 1.300 produk asal China yang dikenai bea masuk tambahan 25 persen. Total nilai perdagangan untuk produk itu mencapai US$50 miliar.
Seperti dikuti Xinhua, daftar itu mencakup sekitar 1.300 produk impor Cina, dari industri kedirgantaraan, teknologi informasi dan komunikasi, robotika, sampai mesin.
Daftar tarif yang diusulkan itu didasarkan kepada apa yang disebut penyelidikan Section 301 mengenai dugaan praktik hak intelektual dan transfer teknologi China yang diluncurkan pemerintahan Trump pada Agustus 2017.
Sementara China telah menegaskan siap mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna membela kepentingannya sambil berharap bisa menangani sengketa dagang dengan Amerika Serikat melalui dialog dan konsultasi.
“Kami tidak menginginkan perang dagang, tetapi kami tidak takut. Jika orang bersikeras memulai perang dagang, kami akan melawan sampai akhir," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang.
"Amerika Serikat harus tetap rasional, mendengarkan desakan komunitas-komunitas bisnis dan masyarakat umum, mencampakkan unilateralisme dan proteksionisme perdagangan, mengatasi perselisihan melalui dialog dan konsultasi, dan bekerja dengan China untuk pengembangan perdagangan bilateral yang sehat dan mantap yang menguntungkan kedua belah pihak," ujar dia.
Kelompok bisnis China dan Amerika Serikat dalam beberapa pekan terakhir telah memperingatkan pemerintahan Trump untuk tidak memajukan rencana tarifnya pada impor China karena akan meningkatkan biaya pada konsumen dan perusahaan Amerika serta memiliki efek negatif terhadap pasar keuangan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved