Jelang lengser di Oktober 2024, Presiden Joko Widodo masih menyisakan sejumlah janji politik yang belum ditepati. Mulai dari mengembalikan Indosat ke pangkuan Tanah Air, hingga mewujudkan industri mobil dalam negeri tak kunjung terwujud.
"Banyak janji Pak Jokowi tidak ditepati. Yang paling fenomenal adalah buyback Indosat, sampai sekarang ternyata belum bisa," kata Ketua Umum Partai Masyumi, Ahmad Yani, Senin (24/6/2024).
Membuka sejarah, Indosat berdiri di Indonesia sejak tahun 1967 dan diakuisisi pemerintah Indonesia tahun 1980 hingga melantai di bursa efek tahun 1995.
Sebagai perusahaan negara, Indosat kemudian mendirikan Telkomsel bersama PT Telkom (Persero) tahun 1995.
Namun di tahun 20002, pemerintah era Presiden Megawati Soekarnoputri menjual Indosat kepada STT Communication Ltd yang sahamnya dikuasai Temasek, milik pemerintah Singapura.
Sempat tenggelam, Indosat kembali jadi perbincangan publik Tanah Air setelah disinggung dalam debat Capres tahun 2014. Dalam debat bersama Capres Prabowo Subianto, Joko Widodo berjanji akan membeli kembali Indosat.
Buyback Indosat merupakan satu di antara banyak janji Presiden Jokowi yang belum terealisasi hingga kini.
Ahmad Yani lantas menguliti berbagai janji Kepala Negara yang belum tahu kapan akan diwujudkan. Mulai dari penghentian impor hingga swasembada pangan, perluasan lapangan kerja, hingga menolak utang luar negeri.
"Hingga kini pemerintah terus-menerus impor. Bahkan sebagai negara yang pantainya luar biasa (luas), garam saja impor. Utang sampai saat ini membumbung tinggi, tembus 8 ribu triliun lebih," kritiknya.
Yang tak kalah penting adalah ambisi Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan produsen mobil dalam negeri, yakni melalui produksi Esemka secara massal.
"Ini yang mengantarkan Pak Jokowi (menjadi Presiden), (mobil) Esemka. Soal ini, debat (Capres periode kedua) sempat ditagih. Bahkan Maruf Amin menyatakan sudah lihat pabriknya dan sudah banyak pesanan. Mana?" lanjut Ahmad Yani.
Soal kekuatan rupiah juga melenceng dari janji Presiden Joko Widodo. Di kontestasi Pilpres 2014, Jokowi sempat berjanji untuk menekan nilai rupiah bisa turun hingga Rp10 ribu per dolar AS.
Namun saat ini, rupiah lesu hingga menembus lebih dari Rp16 ribu per dolar AS.
"Sekarang angkanya Rp16 ribu lebih. Jangan-jangan nanti bisa tembus Rp20 ribu. Ini bisa bahaya betul," tandasnya. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved