Suasana lalu lintas di dalam Kota Jambi beberapa hari belakangan ini, dipenuhi oleh angkutan-angkutan berat. Truk-truk pengangkut kelapa sawit dan batubara berseliweran di dalam kota. Pasalnya, Jalan Lingkar Selatan (Jalinsel) yang seharusnya mereka gunakan rusak parah.
Alamina Pinem, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Jambi, Minggu (17/10) mengatakan, pengalihan dilakukan sejak beberapa hari lalu atas instruksi Dishub Provinsi Jambi. Soalnya, kondisi Jalinsel Jambi itu sudah tidak memungkinkan dilewati kendaraan berat.
Alamina mangakui, pihaknya terpaksa menabrak larangan yang biasa diterapkan. Sebelumnya, angkutan kelapa sawit dan batubara, dilarang melintasi kawasan kota. “Untuk sementara kami terpaksa membolehkan karena memang tidak ada alternatif jalan lain,”ujarnya.
Dalam pengalihan jalur sementara itu, Dishub berkoordinasi dengan aparat kepolisian, untuk mengatasi kendala tersebut. Akhirnya disepakati, angkutan berat diperbolehkan melintasi kawasan Kota Jambi hanya pada malam hari setelah pukul 21.00 WIB.
Alamina menambahkan, kondisi jalan lingkar di Provinsi Jambi selama tiga tahun terakhir rusak parah. Hal itu disebabkan banyaknya angkutan berat minyak sawit dan batu bara setiap hari melintas di jalur tersebut.
Akibat kondisi tersebut, beberapa kali terjadi pemblokiran jalan, baik dari masyarakat setempat maupun para sopir angkutan. Mereka menuntut Pemprov Jambi segera memperbaiki jalan sepanjang 20 kilometer itu.
Meski seringkali mendapatkan tuntutan, Pemprov Jambi hingga kini belum juga melakukan perbaikan secara menyeluruh. Perbaikan hanya sebatas penimbunan di beberapa titik jalan yang dianggap rawan.
Akibat kerusakan jalan lingkar tersebut, beberapa pengusaha minyak sawit maupun batu bara mengaku merugi, sebab seringkali banyak angkutan yang terguling dan terperosok ke dalam kubangan jalan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved