Kemarin, Rabu (23/04) waktu setempat, pihak berwenang Korea Selatan-jaksa penyidik menggeledah kantor perusahaan yang memiliki feri Sewol-kapal yang tenggelam pada Rabu (16/04) dan menewaskan ratusan orang. Penggeledahan itu menjadi bagian perluasan penyelidikan kriminal yang telah menjerat 11 awak kapal tersebut.
CNN melaporkan, jaksa penyidik juga menggeledah 20 kantor yang berafiliasi dengan Cheonghaejin Marine Co, perusahaan pemilik Sewol itu, serta rumah dari Yoo Byung-eun, miliarder pengendali perusahaan tersebut, seperti dikutip dari Yonhap News Agency.
Jaksa di kota Busan Korea Selatan tengah menyelidiki pula organisasi swasta yang bertanggung jawab memeriksa dan memberi sertifikasi pada kelayakan kapal.
Penyidik mencari bukti kemungkinan kesalahan dalam pemeriksaan keamanan kapal untuk pemberian Korean Register of Shipping itu.
Hingga Pada Kamis dini hari, pencarian korban mendapatkan 159 jenazah dan 143 penumpang masih hilang, dari total 476 orang saat kecelakaan terjadi. Sebanyak 11 kru Sewol, termasuk kapten kapal, telah ditangkap terkait kecelakaan ini.
Kapten Lee Joon-seok dan awak kapal ini mendapat kecaman luas karena gagal mengevakuasi para penumpang dari kapal yang tenggelam dengan cepat tersebut.
Penyidikan juga mendapati kapten kapal telah memerintahkan para penumpang untuk tetap berada di tempat ketika kapal mulai miring dan tenggelam.
Dalam sebuah kesempatan, Lee mengatakan perintah tetap berada di tempat itu dia umumkan dengan pertimbangan kekhawatirannya akan suhu air yang sangat dingin, arus laut yang kuat, dan kurangnya sekoci di kapal. Hanya satu kru yang tetap membantu para penumpang, Park Jee-young, dan dia meninggal.
© Copyright 2024, All Rights Reserved