Pihak Istana merespons polemik dugaan gratifikasi yang dituduhkan kepada Putra Bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) sekaligus Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep.
Kepala Presidential Communication Officer (PCO) atau Kepala Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi, membela Kaesang Pangarep terkait penggunaan jet pribadi dan menilai respons publik saan ini seakan menyudutkan Kaesang, padahal Kaesang bukan merupakan penyelenggara negara.
Hasan Nasbi menyinggung Ketum PDIP sekaligus Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri yang kerap menggunakan jet pribadi.
"Misalnya dari tayangan-tayangan bahkan video-video yang kita lihat, Ibu Mega kerap kali menggunakan private jet ya di dalam negeri maupun luar negeri," kata Nasan Hasbi dalam akun Instagram pribadinya @hasan_nasbi, Selasa (17/9/2024).
Menurut Hasan Nasbi, padahal dalam rentang waktu itu Megawati masih tercatat sebagai Ibu dari Puan Maharani yang menjabat sebagai Menko PMK hingga Ketua DPR RI.
Hasan Nasbi menilai posisi itu mirip dengan Kaesang yang saat ini tercatat sebagai putra Presiden yang merupakan penyelenggara negara.
"Atau bahkan ada misalnya pejabat publik yang pada masa dia menjabat naik private jet, Pak Mahfud MD misalnya," sebut Hasan Nasbi.
Bahkan, kata Hasan Nasbi, Mahfud MD sudah mengakui ke publik bahwa kerap naik jet pribadi milik Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla.
"Atau misalnya kita bisa lihat yang lain-lain lah, tokoh-tokoh publik yang masih menjabat. Bahkan yang naik private jet, tapi ketika itu enggak heboh," kata Hasbi Nasan.
Hasan Nasbi menilai kondisi Kaesang saat ini dijadikan trial by the press alias peradilan sepihak yang dilakukan oleh media massa dengan memberikan berita terus menerus.
Akibatnya menarik opini publik untuk menghakimi pihak yang dianggap bersalah, padahal proses perkara belumlah selesai atau berkekuatan hukum tetap.
Selain itu, kata Hasan Nasbi, ada beberapa pihak yang membenci Kaesang dan keluarga Presiden Jokowi. Sehingga mereka menjadikan momentum Kaesang itu untuk mengglorifikasi kebencian mereka.
"Ini kalau, kalau hanya untuk untuk Mas Kaesang, kemudian mereka heboh. Tapi untuk yang lain, Ibu Mega, Pak Mahfud, ibu Puan dan yang lain-lain mereka enggak ambil pusing. Tapi untuk Kaesang tiba-tiba mereka begitu antusias," kata Hasan Nasbi.
Hasan Nasbi mengklaim Kaesang sudah berupaya menjalani gaya hidup sewajarnya dan tidak bermewah-mewahan.
Hasan Nasbi menunjukkan salah satu buktinya adalah Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan hingga Direktur TVRI Iman Brotoseno yang sempat satu perjalanan di pesawat bareng Kaesang.
Hasbi Nasan menyebut pada 18 Agustus setelah Kaesang merayakan HUT RI di IKN Kalimantan Timur, Kaesang pulang menggunakan pesawat komersial dan duduk di kursi ekonomi. Sementara di kelas bisnis ada sejumlah menteri hingga Direktur TVRI.
"Ini yang direktur TVRI teman kami, Iman Brotoseno itu bolak-balik ke belakang menawarkan tukar kursi sama Mas Kaesang," cerita Hasan Nasbi sembari menambahkan Iman bersedia memberikan kesaksian itu.
Menurut Hasan Nasbi, apabila sejak awal Kaesang menyukai gaya hedonisme maka Kaesang bisa saja meminta temannya untuk menjemput Kaesang dengan pesawat jet.
Sementara terkait perjalanan Kaesang ke AS, Hasan Nasbi mengklaim Kaesang awalnya ingin bertolak ke Negeri Paman Sam itu pada 20 Agustus. Namun teman Kaesang menawarkan untuk bergabung bersama pada 18 Agustus.
"Buka saja jadwal penerbangannya, dia singgah beberapa kota karena itu jadwalnya yang punya pesawat," sebut Hasan Nasbi.
"Artinya bukan teman ini yang menyesuaikan jadwalnya Kaesang tapi Kaesang menyesuaikan jadwal kawan ini, dan kalau dihitung-hitung berhemat," pungkas Hasan Nasbi. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved