Militer Israel kembali menebar ancaman untuk menggempur perbatasan Lebanon.
Hal tersebut terungkap saat Kepala Staf Militer Israel, Jenderal Herzi Halevi saat mengunjungi latihan militer Brigade ke-7 Israel di perbatasan utara, bersama komandan Komando Utara, Divisi ke-98, komandan Pusat Pelatihan Angkatan Darat, dan komandan Brigade ke-7.
Dikatakan Jenderal Halevi, perlu ada serangan darat untuk melemahkan kekuatan Hizbullah yang semakin melebar hingga ke wilayah Utara Palestina.
"Hari ini, Hizbullah memperluas jangkauan tembakannya. Mereka harus menerima respons yang sangat kuat. Persiapkan diri Anda," tegas Jenderal Halevi kepada para prajurit sebagaimana dikutip dari Middle East Monitor, Kamis (26/9/2024).
Militer Israel mengerahkan dua brigade cadangan ke perbatasan utara pada Rabu pagi (25/9/2024) di tengah aksi saling tembak yang semakin intensif dengan Hizbullah.
Israel telah melancarkan gelombang serangan udara mematikan di Lebanon sejak Senin pagi (23/9/2024) dan telah menewaskan hampir 610 orang serta melukai lebih dari 2.000 lainnya.
Hizbullah membalas serangan tersebut dengan menargetkan situs-situs penting Israel di perbatasan utara. Baru-baru ini, kelompok militer Lebanon itu mengklaim berhasil menyerang markas Badan Intelijen Israel Mossad dengan rudal balistik.
Mossad dinilai bertanggung jawab atas ledakan alat komunikasi massal milik prajurit Hizbullah di Lebanon yang mengakibatkan lebih dari 45 orang tewas dan 3.000 lainnya terluka. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved