Israel terkenal sebagai negara dengan teknologi terbesar di dunia. Untuk mempertahankan posisi itu, Israel berencana membangun supercomputer.
Untuk mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI), pemerintah Israel akan meluncurkan tender untuk membangun supercomputer itu mulai bulan depan.
Kepala eksekutif Otoritas Inovasi Israel Dror Bin mengatakan bahwa meskipun AI telah menjadi teman bagi sektor teknologi Israel, teknologi tersebut dapat berubah menjadi musuh jika tidak ada tindakan, mengingat AI adalah teknologi yang berkembang pesat.
“Tujuan kami adalah memastikan dan menjamin bahwa Israel mempertahankan kepemimpinan, peringkat, dan posisinya dalam perlombaan AI di dunia,” kata Bin, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (27/6/2024).
Ia mengatakan bahwa superkomputer untuk melatih model kecerdasan buatan berukuran besar sangat penting dalam hal ini.
“Ketika sebuah perusahaan atau peneliti teknologi tinggi ingin melatih model berukuran besar, mereka harus mengulur waktu di cloud (karena), tidak ada pusat data lokal dengan jumlah GPU (unit pemrosesan grafis) yang signifikan yang dapat melatih model tersebut di sini,” ujarnya..
Superkomputer tersebut, tambah Bin, akan tersedia bagi para peneliti dan perusahaan dengan harga lebih rendah dari harga pasar.
Dror menyebut pemerintah Israel telah menganggarkan 250 juta dolar AS untuk program AI nasional yang terdiri dari pemerintah, industri dan akademisii. 60 persen di antaranya akan dilaksanakan pada tahun 2024 dan selesai pada tahun 2027, mungkin dengan pendanaan yang lebih tinggi.
Teknologi menyumbang 20 persen output perekonomian Israel dan negara ini secara luas dianggap sebagai salah satu pusat teknologi terbesar di dunia. Bin mencatat bahwa dari 9.000 startup Israel, lebih dari 2.200 menggunakan AI dan dengan 73 startup, Israel menjadi negara dengan perusahaan AI paling generative ketiga di dunia. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved