Iran mengecam penggulingan pemerintah yang berorientasi Islam di Mesir dan campur tangan militer dalam urusan politik di Negeri Piramida itu. Termasuk adanya penangkapan yang dilakukan oleh Angkatan Bersenjata Mesir.
Kementerian Luar Negeri Iran dalam pernyataannya, Minggu (08/07), seperti dilansir stasiun TV resmi IRIB menyampaikan keprihatinan mengenai penangkapan baru-baru ini atas sejumlah tokoh politik di Mesir.
Rabu (03/07), Presiden terpilih Mesir Muhammad Mursi oleh Angkatan Bersenjata Mesir, setelah protes di seluruh negeri tersebut guna menentang dia. Mursi dan beberapa pemimpin Ikhwanul Muslimin ditahan oleh militer.
Kementerian Luar Negeri Iran memperingatkan soal rencana rezim Zionis terhadap rakyat Mesir. Iran pun menyeru rakyat Mesir agar berhati-hati terhadap rencana itu dan mengenai penyalahgunaan oleh rezim oportunis (Israel) atas perkembangan belum lama ini di Mesir.
Pemerintah Iran menyatakan, kerusuhan telah mengakibatkan kekerasan dan membahayakan solidaritas dalam negeri dan persatuan nasional di Mesir.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Araqchi kepada kantor berita Iran, IRNA, mengatakan, campur tangan militer yang mengakibatkan penggulingan Mursi adalah tindakan tidak layak.
Menurut Araqchi, demokrasi jalanan tidak mendukung bagi demokrasi dan bukan cara yang layak bagi militer untuk mencampuri urusan politik serta menggulingkan pemerintah yang memperoleh wewenang melalui pemilihan umum.
"Mesir saat ini menghadapi dua masalah. Satu adalah tuntutan masyarakat yang mesti ditanggapi dan yang lain adalah ketidak-efektifan Pemerintah Mursi dalam kebijakannya," kata Araqchi.
Menurut Araqchi, keutuhan wilayah, solidaritas, perdamaian dan kestabilan Mesir sebagai salah satu negara paling penting di Dunia Islam sangat penting bagi Iran.
© Copyright 2024, All Rights Reserved