Inflasi yang terjadi pada bulan Januari 2013 cukup tinggi, mencapai 1,03 persen. Tingkat inflasi tersebut merupakan yang tertinggi sejak 4 tahun terakhir. Kenaikan harga makanan menjadi pemicu utama melambungnya inflasi Januari.
Demikian disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin dalam konferensi pers di Gedung BPS, Jumat (01/02) . “Inflasi bulan ini cukup tinggi. Berikutnya, inflasi harus bisa dikendalikan," ujar Suryamin, Jumat (1/2).
Pada 2009, inflasi di bulan Januari hanya 0,07 persen. Pada 2010 mencapai 0,84 persen, tahun 2011 inflasi mencapai 0,89 persen. Sementara pada 2012 inflasi Januari mencapai 0,76 persen.
Suryamin menjelaskan, inflasi yang tinggi disebabkan oleh harga-harga yang bergejolak. Ia menjelaskan, banyak komoditas pangan yang harganya naik akibat musim. Secara umum, andil makanan terhadap inflasi mencapai 7,28 persen.
BPS mengingatkan pemerintah harus bisa mengendalikan harga, terutama harga bahan makanan karena sangat berpengaruh terhadap garis kemiskinan.
Dari 66 kota yang disurvei, 62 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga mencapai 3,78 persen. Disusul Sampit sebesar 2,91 persen. Inflasi yang cukup rendah terjadi di Pontianak yaitu 0,01 persen.
Sementara itu, deflasi terjadi di Sorong sebesar 0,98 persen dan Manokwari 0,75 persen. Deflasi didorong oleh turunnya harga beberapa komoditas seperti ikan dan angkutan udara. "Sekarang sedang tidak musim liburan, sehingga angkutan udara penumbangnya tidak terlalu banyak," tandas Suryamin.
© Copyright 2024, All Rights Reserved