Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta, menegaskan, Pemerintah Indonesia akan melakukan tindakan balasan apabila Presiden Amerika Serikat Donald Trump menerapkan kebijakan perang dagang. Jika AS menghalangi masuknya produk Indonesia ke sana, maka Indonesia akan melakukan tindakan serupa.
“Kalau dia menghalangi (crude palm oil) kita masuk ke Amerika, maka tentu kita juga mengurangi impor kedelai dan impor terigu dari Amerika Serikat. Harus begitu. Kita mengimpor kedelai, jagung, boeing, gandum. Pesawat saja ada berapa yang kita beli dari sana," ujar Wapres di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Jakarta, Kamis (08/03).
JK mengatakan, kebijakan perang dagang yang mulai diterapkan AS dibawah Presiden Trump akan mendapat tentangan dari negara-negara asing.
Presiden Trump memantik perang dagang dengan negara-negara asing dengan mulai menerapkan tarif 25 persen untuk produk impor baja dan 10 persen untuk produk alumunium. Kebijakan itu diterapkan Trump dengan alasan untuk melindungi produk-produk dalam negeri Amerika Serikat.
“Ini akan menjadi masalah nanti apabila perang dagang yang dibuat oleh Trump menjadi-jadi. Bisa banyak negara lain untuk membalasnya di bidang pertanian, misalnya," ujar Wapres.
Sementara itu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan potensi terjadinya perang dagang apabila pemerintah AS jadi menerapkan tarif pada impor baja dan alumunium.
"Sejarah dunia menunjukkan kalau terjadi perang dagang pasti dampaknya buruk terhadap ekonomi dunia," ujar Sri Mulyani.
Menkeu mengatakan seluruh dunia sedang menantikan kepastian dari rencana yang juga berpotensi membuat negara-negara yang selama ini mempunyai hubungan dagang saling membalas dari sisi tarif.
“Kami lihat saja dulu, dinamika mengenai kebijakan itu sedang diperdebatkan antara Presiden Trump dengan kongres dan senat," ujar dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved