Indonesia punya potensi besar menjadi negara super power dalam penggunaan energi panas bumi (geothermal) sebagai sumber tenaga listrik. Panas bumi bisa menjadi kelebihan untuk ekonomi Indonesia.
Pernyataan Al Gore disampaikan dalam pidato pembukaan "The Climate Project Asia Pacific Summit" di Balai Sidang Senayan Jakarta, Minggu (09/01). Indonesia merupakan negara ketiga terbesar yang memproduksi listrik dari tenaga panas bumi. Sementara Filipina sebagai negara terbesar kedua di dunia produsen listrik panas bumi.
Para ilmuwan dan para ahli terkenal secara luas mengatakan, produksi listrik dari panas bumi dapat mempresentasikan luasnya sumber tenaga listrik yang bebas karbon di dunia saat ini.
Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat itu menambahkan, solusi perubahan iklim melibatkan berbagai langkah yang bisa diambil untuk menghemat uang sekaligus mengurangi emisi karbondioksida.
Indonesia merupakan negara dengan profil emisi karbon yang unik. Sebagian besar berasal dari sektor kehutanan dan hutan gambut. Ada peluang besar untuk mengambil pendekatan keberlanjutan dari raksasa, seperti pembakaran batu bara dan minyak atau gas.
Ada banyak langkah yang bisa diambil untuk mencegah kerusakan hutan. Juga untuk mengurangi emisi sekaligus meningkatkan pendapatan dan menciptakan perekonomian di Indonesia. Pengunaan lahan yang lebih efisien akan meningkatkan nilai ekonomi dan mengurangi polusi dari gas rumah kaca.
Puji Komitmen SBY
Di bagian lain, Al Gore memuji komitmen Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Saya berterimakasih khususnya kepada Presiden Yudhoyono karena impian, keberanian dan kepemimpinannya pada isu yang kita diskusikan dan kita kerjakan.”
Presiden SBY berani tampil ketika terjadi kebuntuan dan tidak ada inisiatif dari kelompok 77 negara (G-77) di berbagai perundingan internasional soal perubahan iklim. “Dia berbicara ketika tidak ada pemimpin dari negara-negara G77 yang mau tampil dan mengambil inisiatif dan memimpin mereka memecahkan kebuntuan berkepanjangan yang membuat frustasi di beberapa isu.”
Dengan kepemimpinan seperti itu, ada sedikit kemajuan dalam perundingan perubahan iklim. "Saya sangat menaruh hormat terhadapnya dan mengagumi kepemimpinan dia dan target yang dia janjikan ketika di Kopenhagen.”
Al Gore berharap, SBY dapat melanjutkan kepempimpinannya untuk membawa masa depan dunia dan Indonesia ke arah yang lebih baik.
Dunia ini rentan terhadap dampak perubahan iklim dan banyak hal yang bisa dilakukan sebagai solusi untuk perubahan iklim. “Anda mendengar banyak orang bicara bahwa krisis iklim dan ekonomi kadang-kadang berseberangan, tetapi sebenarnya, ketika krisis iklim tidak ditanggulangi, maka dampak terhadap aktivitas ekonomi akan sangat membinasakan.”
© Copyright 2024, All Rights Reserved