Imam Besar Syekh Ahmed el-Tayyib dari Al Azhar, Kairo, Mesir, bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus, di Vatikan, Senin (23/05).
Pertemuan itu dinilai memiliki pesan penting bagi kemajuan hubungan dialogis antara Katolik dan Islam setelah jeda selama 5 tahun.
Lawatan Tayyib ke Vatikan ini juga terjadi di tengah meningkatnya serangan ekstremisme Islam terhadap kelompok minoritas Kristen di Suriah dan Irak.
Syekh Tayyib tiba untuk beraudiensi dengan Paus Fransiskus di Istana Apostolik. Paus menyambutnya dengan pelukan hangat.
Paus mengatakan, fakta bahwa mereka bertemu merupakan hal yang sama sekali penting. "Pertemuan ini merupakan pesan," kata Paus kepada Imam Besar.
Pertemuan kedua tokoh agama dunia itu terjadi 5 tahun setelah Al Azhar, pusat studi dan kajian Islam Sunni bergengsi di dunia, membekukan dialog dengan Vatikan.
Pembekuan hubungan keduanya dilakukan Al Azhar untuk memprotes komentar-komentar Paus sebelumnya, Paus Benediktus XVI. Fransiskus menggantikan Benediktus XVII.
Paus Benediktus menyerukan perlindungan yang lebih besar bagi orang Kristen di Mesir setelah pengeboman tahun baru pada Gereja Kristen Koptik di Alexandria yang menewaskan 21 orang. Sejak itu, serangan terhadap umat Kristen di kawasan tersebut meningkat.
Vatikan dan Al Azhar tetap berusaha menghidupkan kembali hubungan.Terkait dengan itu, delegasi Vatikan mengunjungi Kairo, Februari lalu, dan mengundang Tayyib untuk mengunjungi Vatikan.
Fransiskus dan Tayyib berbicara empat mata selama 25 menit di perpustakaan pribadi Paus. Keduanya pun berangkulan mesra seusai pertemuan itu.
Tayyib dan delegasinya kemudian melakukan pertemuan dengan seorang kardinal yang bertanggung jawab atas dialog antar-agama.
Vatikan mengatakan, pertemuan itu memiliki "signifikansi besar" untuk dialog Katolik-Islam.
Dalam pernyataannya, juru bicara Vatikan, Rev Federico Lombardi, mengatakan, Paus Fransiskus dan Imam Besar Tayyib membahas perlunya otoritas dan kesetiaan agama-agama besar dunia untuk menunjukkan komitmen bersama bagi kedamaian dunia.
Kedua tokoh agama besar dunia itu juga membahas penolakan terhadap kekerasan dan ekstremisme serta nasib orang-orang Kristen.
Setelah audiensi dengan Fransiskus, Tayyib kemudian bertolak ke Paris, Prancis, untuk membuka konferensi Islam-Katolik tentang hubungan Timur dan Barat.
© Copyright 2024, All Rights Reserved