Setelah tidak dapat kursi pimpinan Dewan Pimpinan Rakyat (DPR), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terancam kembali tidak mendapat jatah kursi pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang diajukan Koalisi Merah Putih (KMP). Dalam paket pimpinan MPR yang tengah dibicarakan internal KMP, Gerindra dan PPP tidak mendapat jatah kursi pimpinan.
Kubu PPP pun bereaksi. Wakil Ketua Umum PPP Hasrul Azwar tidak terima jika partainya kembali harus mengalah dalam paket pimpinan MPR. Pasalnya, sebelumnya PPP sudah mengiklaskan untuk tidak mendapat jatah kursi DPR, tetapi dijanjikan mendapat kursi MPR.
“Kalau satu saja tidak diterima, keterlaluan. Masa dari 9 kursi (5 kursi pimpinan DPR dan 4 kursi pimpinan MPR), PPP tidak dapat. Kalau itu terjadi, sadis," ujar Hasrul kepada pers, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (06/10).
Pernyataan itu disampaikan Hasrul usai bertemu dengan kader PPP lainnya di Ruang Fraksi PPP. Hasrul bersama 2 politisi PPP lainnya, yaitu Syaifullah Tamliha dan Arwani Thomafi berencana ke ruang
Ruang Fraksi Golkar yang merupakan tempat rapat KMP membahas paket pimpinan MPR berlangsung.
“Semuanya belum jelas. Belum ada jaminan (dapat kursi). Sekarang ada rapat KMP. Saya mau ke bawah perjelas dulu," ujar Ketua Fraksi PPP di DPR ini.
Hasrul menuturkan, PPP memiliki banyak stok kader untuk dicalonkan sebagai pimpinan MPR. Selain dirinya sendiri yang disebut-sebut sebagai calon kuat, Hasrul juga menyebut nama Tamliha dan Dimyati Natakusumah.
Sebelumnya, Waketum Gerindra Fadli Zon menyebut, KMP akan mengajukan paket pimpinan MPR yang terdiri dari Partai Demokrat, Golkar, PKS, PAN, dan DPD. Sementara itu, PPP dan Gerindra harus mengalah. “Nama belum ada, komposisinya nanti PD, Golkar, PKS, PAN, dan DPD," ujar Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Senin (06/10).
© Copyright 2024, All Rights Reserved