Adik dari capres Partai Gerindra Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, angkat bicara mengenai pandangan Prabowo soal nasionalisasi aset Indonesia yang dikuasai perusahaan asing.
Hashim yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Wanbin Gerindra ini menegaskan tak ada niat Prabowo untuk nasionalisasi aset asing. Penyataan Hashim menanggapi pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono lewat wawancara yang diunggah ke Youtube. Presiden SBY mempertanyakan capres yang berjanji untuk nasionalisasi aset perusahaan asing.
"Gerindra dan Prabowo tidak ada niat, tidak ada program untuk nasionalisasi aset asing. Dari 6 program aksi, dari manifesto, tidak ada sama sekali disebut nasionalisasi. Saya tahu persis karena saya yang susun," kata Hashim di Kantor DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta, Jumat (09/05).
Menurut Hashim, dirinya paham luar dalam tentang pemikiran dan watak investor, begitu juga dengan Prabowo. Keduanya memang berprofesi sebagai pengusaha. "Prabowo sangat ramah dengan pengusaha, ramah dengan investor. Saya beberapa kali ketemu kelompok pengusaha di Washington," kata Hashim.
Hashim mengatakan, selama ini banyak negara yang melakukan nasionalisasi aset asing dan gagal. Prabowo, dikatakan Hashim, juga menyadari hal tersebut pula. "Belum tentu dengan nasionalisasi bisa mensejahterakan rakyat. Yang penting adalah aset itu bisa bawa hasil yang bagus dan maksimal untuk Indonesia," ujar Hashim.
Hashim mengaku heran karena pernyataan SBY dikaitkan dengan Prabowo. Padahal dalam wawancara tersebut, SBY tak menyebut nama capres yang dimaksud dan Hashim juga menegaskan bahwa Prabowo tidak pernah membuat statement untuk nasionalisasi aset. "Saya tidak ingat ada statement mau melakukan nasionalisasi aset. Pernyataan SBY itu tidak pernah disebut nama Prabowo," pungkas SBY.
© Copyright 2024, All Rights Reserved