Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo mengatakan kedatangan ke Istana Merdaka untuk mengundang Presiden Joko Widodo hadir dan membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang akan dilaksanakan pada 21-22 Maret 2018 mendatang.
“Kami meminta Pak Jokowi hadir membuka acara tersebut dan Pak Presiden bersedia hadir membuka acara tersebut," terang Hary Tanoe usai diterima Presiden di Istana Merdeka Jakarta, Senin (05/03).
Hary Tanoe mengatakan, dalam pertemuan tersebut, Presiden memberikan arahan kepada Perindo sebagai parpol baru peserta Pemilu 2019, agar jujur dan adil (Jurdil) serta tidak melakukan politik uang.
“Beliau memberikan arahan dan saran kepada kami sebagai peserta pemilu, supaya dalam mengikuti pemilu bisa jurdil, jujur dan adil, tidak melakukan money politic," ungkapnya.
Ketika ditanya wartawan apakah kedatangannya juga terkait dukungan terhadap Jokowi sebagai capres dalam Pemilihan Presiden 2019, Hary Tanoe menegaskan bahwa dukungannya sudah dideklarasikan sejak November 2017.
“Sejak bulan November, mendukung Pak Jokowi untuk maju lagi sebagai Capres 2019. Dalam Rapimnas itu kami akan melakukan peneguhan terhadap dukungan Partai Perindo terhadap pencalonan Jokowi maju kembali menjadi Capres dalam Pilpres 2019," ujar dia.
Hary Tanoe menambahkan, pertemuan tersebut tidak membicarakan kriteria calon pendamping Jokowi dalam Pilpres 2019.
“Kami tidak membicarakan itu (cawapres), lebih banyak memberikan arahan saja agar pesta demokrasi ini dilakukan dengan mentaati aturan yang ada," ujarnya.
Hary Tanoe meyakini partainya bisa membantu pemenangan Jokowi di Pilpres 2019. Namun, ia menegaskan, tidak akan mengerahkan kekuatan media, MNC Gruop miliknya. Untuk diketahui, Hary Tanoe selain sebagai Ketua Umum Perindo, dia juga merupakan pemilik perusahaan media MNC Group.
“Ini harus dipisah ya, karena Partai Perindo tidak punya media, seperti TV-One kan milik Viva kan, Golkarnya tidak punya media," ujar Hary Tanoe.
© Copyright 2024, All Rights Reserved