Bos Media Nusantara Citra Grup Hary Tanoesoedibjo tidak memenuhi panggilan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, hari ini, Selasa (07/05). Hary Tanoe mendelegasikan pemanggilan itu pada 2 pejabat di RCTI dan Indovision. Pemanggilan Hary Tanoe oleh KPI ini untuk mengklarifikasi rekaman video tentang rencana pengerahan dukungan RCTI dan Indovision bagi Partai Hanura untuk Pemilu mendatang.
“Kami mengundang Dirutnya, tidak dapat hadir karena masih di luar negeri dan kami memutuskan hasilnya akan kami bawa ke rapat pleno dan akan memanggil kembali Pak Hary Tanoe dan Rudijanto Tanoesudibyo (Dirut Indovision," ujar Wakil Ketua KPI Pusat Ezki Suyanto kepada pers, Selasa siang (07/05).
Pertemuan digelar di kantor KPI mulai pukul 13.45 WIB.Dari KPI Pusat ada Wakil Ketua Ezki Suyanto dan Nina Armando. Sedangkan dari RCTI, hadir Corporate Secretary Adjie S Soeratmadjie, sementara dari Indovision, datang Muharzi Hasril sebagai senior manager regulatory affair and corporate support.
Dikatakan Ezky, KPI berencana menjadwalkan pemanggilan untuk kedua kalinya. “Kami tetap berharap dapat berkomunikasi karena ada beberapa hal yang harus menjadi komitmen dari MNC dan Indovision," ujar dia.
Pemanggilan KPI Pusat ini terkait dengan sebuah video yang diunggah ke Youtube berjudul "Media & Politik 1" yang kini ramai diperbincangkan. Video tersebut menampilkan suara seorang pria disertai teks. Pria itu memberikan arahan tentang konten media RCTI dan Indovision, kedua media tersebut milik bos MNC Grup Hary Tanoedoedibjo yang juga merupakan Ketua Majelis Pertimbangan Partai Hanura.
Dalam video berdurasi 2 menit 6 detik tersebut, muncul pembicaraan bahwa kedua media itu akan dimasuki slot kampanye Partai Hanura. Video itu diunggah oleh KIDPIndonesia pada Minggu (05/05) lalu. Berikut petikan pembicaraan dalam video tersebut.
“Tetapi saya lagi berunding dengan mas Willy, untuk bagaimana acara RCTI Jawa Timur akan bisa dimasuki slot kampanye teman-teman yang daerahnya jauh-jauh. Jadi mudah-mudahan ketemu solusinya. Karena memang menyangkut waktu, agak susah. Jadi kemarin mas Willy masih agak kesulitan menemukan formulanya."
"Nanti aku mau izin, pokoknya kalian mau bikin berita, baik teks atau apa pun, langsung ke Willy aja. Willy yang koordinator semua. Biar jangan ke pak Mirdasi."
"Iya, tadi saya sudah koordinasi dengan mas Willy. Jadi Insya Allah.. Yang tidak tahu nomor telepon saya, ya tidak saya uruslah. Kira-kira begitu."
"Kemudian yang berikutnya yang ingin saya sampaikan, pak Arya, sebagaimana pernah saya usulkan di partai yang lama. Kita kan punya Indovision. Saya usulkan seluruh kantornya Hanura dan Hanura di seluruh Jawa Timur diberi Indovision gratis."
"Mengapa kok kemudian harus digratisin? Ada lanjutannya.. Kita kepingin ada satu channel di Indovision itu yaitu informasi tentang Partai Hanura. Dan itu sudah kita programkan di partai lama, mudah-mudahan hari ini bersama dengan Hanura, hari ini dilakukan lagi pak Arya."
"Karena itu, akan memudahkan teman-teman di masing-masing kabupaten/kota. Dan terakhir, teman-teman skalian bahwasanya ini semua kita ikhtiarkan untuk kemenangan bersama. Dan kerja sama kita yang menentukan. Maka dari itu, mari sama-sama bahu membahu untuk memenangkan ini secara bersama-sama."
© Copyright 2024, All Rights Reserved