Hari ini, Rabu (24/09), Presiden Amerka Serikat Barack Obama dijadwalkan akan memimpin pertemuan Dewan Keamanan PBB yang dihadiri oleh pimpinan negara-negara anggota.
Dalam pertemuan tersebut Obama berharap dukungan internasional dalam rangka mengepung Negara Islamis ISIS.
Sebelumnya, kemarin, Selasa (23/09), Obama bertemu dengan pimpinan dari negara-negara lain di markas besar PBB, Selasa (23/09). Petemuan ini digelar guna mendiskusikan pertempuran melawan Negara Islamis.
AS telah memperluas serangan-serangan udaranya di Suriah guna memberantas militan Negara Islamis. Komando Pusat AS mengumumkan bahwa Amerika Serikat dan mitra-mitranya meluncurkan serangan-serangan pada Senin (22/09) dan Selasa (23/09) waktu setempat, terhadap basis-basis Negara Islamis di Suriah dengan rudal tempur dan rudal jelajah Tomahawk.
Langkah itu mengindikasikan bahwa strategi militer AS di Timur Tengah memasuki tahapan yang baru tanpa adanya tanda-tanda akan berakhir.
Pasukan-pasukan yang dipimpin oleh AS melakukan 14 putaran serangan udara terhadap basis-basis Negara Islamis, termasuk pusat komando dan fasilitas pelatihan di Raqqa, Suriah Utara.
Pasukan AS meluncurkan 47 rudal Tomahawk dari kapal-kapal perang yang dikerahkan di Teluk Persia dan Laut Merah. Serangan AS saat ini adalah yang terbesar sejak serangan terhadap basis Negara Islamis di Irak dimulai pada tanggal 8 Agustus.
Semula, Presiden AS Barack Obama berhati-hati dalam meluncurkan serangan udara di Suriah. Namun dia berubah pikiran setelah seorang jurnalis AS dibunuh oleh militan Negara Islamis.
Dengan lebih dari 70% masyarakat mendukung perluasan serangan udara di Suriah, dalam sebuah pidato di televisi pada tanggal 10 September Obama mengatakan, AS juga akan memperluas serangan udara di Suriah.
© Copyright 2024, All Rights Reserved