Harga minyak mentah dunia turun ke tingkat terendah dalam 6 bulan, Rabu (27/11) waktu New York, AS atau Kamis pagi WIB. Penurunan harga minyak ini didorong keluarnya laporan pemerintah yang menunjukkan persediaan minyak mentah AS pekan lalu naik lebih dari yang diperkirakan.
Harga minyak mentah light sweet di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman Januari kehilangan US$1,38 ditutup pada US$92,3 per barel. Sementara, harga minyak mentah Brent di perdagangan London untuk pengiriman Januari naik 43 sen menjadi pada US$111,31 per barel.
Rabu kemarin, Badan Informasi Energi (EIA), unit statistik Departemen Energi AS, merilis laporan yang meliputi pasokan minyak mentah AS pada pekan lalu. Stok minyak mentah AS bertambah 2,95 juta barel menjadi 391,4 juta barel untuk pekan yang berakhir 22 November. Jumlah ini lebih tinggi dari ekspektasi pasar untuk kenaikan 700.000 barel.
Kilang-kilang Amerika beroperasi pada 89,4 persen dari total kapasitas, naik 0,8 persentase poin dari minggu sebelumnya. Produksi minyak mentah AS terus meningkat karena bantuan teknologi baru untuk mengeksploitasi minyak serpih di bagian tengah negara itu. Peningkatan pasokan minyak Amerika menekan pasar, terutama harga minyak AS.
Di sisi lain, Iran yang mencapai kesepakatan dengan enam kekuatan dunia atas isu nuklirnya pada Minggu pekan lalu, juga turut memicu ekspektasi kenaikan pasokan minyak di masa depan.
Para pedagang percaya akan lebih banyak minyak Iran kembali ke pasar internasional dalam jangka panjang. Dampaknya adalah pasokan tambahan ini kemungkinan akan membuat harga minyak menjadi lebih murah.
© Copyright 2024, All Rights Reserved