Mantan Juru Bicara Parlemen Singapura Halimah Yacob akan dilantik menjadi menjadi Presiden Singapura pada Rabu (13/09) besok. Ia bakal tercatat dalam sejrah sebagai presiden perempuan pertama negara tersebut.
Kepastian akan duduknya Halimah di kursi Presiden Singapura setelah kandidat lainnya dinyatakan tidak memenuhi syarat oleh Departemen Pemilu Singapura. Halimah yang berhijab ini juga akan menjadi pemimpin Singapura pertama dari etnis Melayu dalam 47 tahun terakhir.
"Saya berjanji untuk melakukan yang terbaik yang bisa saya lakukan untuk melayani masyarakat Singapura dan itu tidak berubah, apakah ada pemilihan atau tidak ada pemilihan,” jelas wanita berusia 63 tahun itu.
"Semangat dan komitmen saya untuk melayani rakyat Singapura tetap sama. Saya tetap berkomitmen penuh untuk melayani Singapura dan Singapura," lanjutnya.
Pemilihan Presiden Singapura sendiri dijadwalkan berlangsung bulan ini. Pada Senin (11/09) kemarin, Departemen Pemilu Singapura menyatakan hanya ada satu Sertifikat Kelayakan yang dikeluarkan pihaknya. Pengalamannya di Parlemen Singapura selama tiga tahun turut membantu Halimah dalam memenuhi syarat pencalonan. Dia mencalankan diri sebagai kandidat dari sektor publik.
Selain menjadi wanita pertama yang menjadi Presiden Singapura, Halimah juga menjadi etnis Melayu pertama dalam 47 tahun yang menjabat posisi penting di Singapura. Terakhir kali Yusof Ishak menjabat Presiden Singapura tahun 1965-1970.
Departemen Pemilu Singapura tidak menjelaskan lebih lanjut soal alasan penolakan empat kandidat lainnya. Namun dua kandidat di antaranya yang berasal dari sektor swasta dilaporkan tidak memenuhi syarat soal memimpin perusahaan dengan nilai saham minimum SG$ 500 juta, atau memiliki pengalaman dan kemampuan sebanding dengan sektor publik.
© Copyright 2024, All Rights Reserved