Gunung Sinabung yang berada di Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut) meletus pada pukul 02.51 WIB. Letusan tersebut menyebabkan hujan debu melanda desa di kawasan di sekitar gunung. Letusan yang tiba-tiba itu membuat warga panik, dan mulai mengungsi.

"Letusan terjadi pagi tadi, sekitar pukul 02.51 WIB," terang Armen Putra, petugas Pos Pemantau Gunung Api Sinabung kepada pers, Minggu (15/09). Belum diterima laporan apakah ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa ini.

Akibat letusan ini, sejumlah warga yang bermukim di sekitar gunung mulai mengungsi. Mereka meninggalkan desa-desa menuju Berastagi maupun Kabanjahe, Ibukota Kabupaten Karo. "Ini kita sudah mulai mengungsi. Ribuan orang sedang mengarah menuju ke Kabanjahe," kata Muhammad Yunus Sitepu, warga Desa Kutarayat, Kecamatan Namanteran, kepada pers, Minggu pagi (15/09).

Disebutkan Yunus, abu yang bersumber dari letusan ini sudah menyelimuti rumah-rumah warga. Antara lain di Desa Kuta Rayat, Kuta Gugung, Simacem dan Bekerah di Kecamatan Naman Teran, maupun Desa Suka Meriah di Kecamatan Payung.

Meski banyak warga yang mengungsi, sebagian lainnya masih menunggu langkah pemerintah.Terkelin Sembiring, salah seorang warga Desa Kuta Gugung, Kecamatan Naman Teran menyatakan heran, karena tidak ada peringatan awal kepada masyarakat atas peningkatan aktifitas gunung Sinabung ini.

"Tidak ada early warning apapun dari pemerintah daerah. Apakah dua minggu atau seminggu sebelum letusan ini, padahal ada pos pengamatan di sini yang terus memantau kondisi gunung," kata Terkelin di Karo.

Sembiring menyatakan, dia masih bertahan di rumah, kendati abu vulkanik juga melanda desanya, walau terbilang tipis. Dia tidak akan mengungsi sebelum ada imbauan dari pemerintah. Selain itu, lokasi desa yang berjarak sekitar 3,3 kilometer dari gunung masih relatif aman.

"Pemerintah belum mengimbau apapun, saya dan keluarga masih bertahan di sini. Lagi pula belum ada pemberitahuan resmi apapun soal status gunung ini, di website pemerintah masih dinyatakan waspada," kata Sembiring.