Salah satu kandidat Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Choirul Sholeh Rasyid berjanji akan membawa GP Ansor kepada semangat kembali ke khittah, sebagaimana didengungkan Nahdatul Ulama.
Choirul Sholeh yang menjabat Ketua GP Ansor periode 2005-2010 berharap ke depan organisasi GP Ansor tidak boleh menjadi bagian dari partai politik, atau menjadi bagian dari kekuatan politik tertentu.
Choirul Sholeh menegaskan, semangat kembali ke khittah merupakan harga mati apabila nanti dirinya terpilih menjadi Ketua Umum GP Ansor. Menurut dia, hal ini penting ditegaskan, mengingat fenomena politik yang multipartai saat ini banyak tarikan kuat dari segala penjuru kekuatan politik.
“Untuk itu GP Ansor harus memiliki pertahanan yang kuat agar tidak mudah terjebak dalam perangkap politik praktis,” ujar Choirul, Minggu (16/01).
Choirul mengakui, saat ini muncul keberagaman kandidat ketua umum dalam kongres saat ini. Terutama adanya calon dengan latar belakang partai politik tertentu. Hal tersebut memang tidak bisa dihindari. Namun kewajiban bagi Ansor menjaga netralitasnya, dengan menjaga jarak dalam hubungannya dengan partai politik.
"Untuk mengawali independensi Ansor, harus diawali oleh indepensinya para elitnya dalam kepengurusan," ujar Choirul.
Choirul menegaskan, dirinya siap mengembalikan GP Ansor kepada 4 pilar utama sebagai dasar pendirian. Di antaranya yaitu sebagai organisasi kepemudaan dan keumatan. Tuntutan itu sudah dijadikan sebagai visi dan misi pencalonannya sebagai kandidat ketua umum.
"Motto saya dalam pencalonan adalah kembalikan Ansor sebagai organisasi kader NU dan bangsa. Itu implementasi dari semangat mengembalikan Ansor ke khittah sesuai dengan tujuan pendiriannya," tegas Choirul.
Dalam Kongres GP Ansor ke XIV di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, sedikitnya ada 7 kandidat bersaing memperebutkan kursi ketua umum. Dari 7 orang tersebut, 6 di antaranya memiliki latar belakang politik. Yaitu: Chotibul Umam Wiranu dari Partai Demokrat, Nusron Wahid dari Partai Golkar), A Malik Haramain dan Marwan Jakfar dari PKB, dan Saifulloh Tamliha dari PPP, serta Sekretaris DPW Ansor Jawa Timur yang juga anggota DPRD Surabaya Masduki Toha.
Hanya 1 kandidat yang tidak berangkat dari partai politik. Yaitu Choirul Sholeh Rasyid. Pria kelahiran asli Jawa Timur ini merupakan kader murni GP Ansor dan saat ini menjabat sebagai salah satu ketua dalam kepengurusan lama.
© Copyright 2024, All Rights Reserved