Seorang diplomat Brazil, Senin (26/08), mengakui telah menolong senator oposisi Bolivia untuk kabur ke Brazil setelah mendapat perlindungan suaka selama 15 bulan dari Kedutaan Brazil di La Paz, Bolivia.
Senator Roger Pinto, seteru politik Presiden Bolivia Evo Morales, berhasil keluar dari kantor kedutaan Brazil pada Jumat dengan menggunakan mobil kedutaan yang dikawal marinir Brazil. Kemudian berhasil menyeberang ke Corumba setelah menempuh 1.600 kilometer perjalanan darat selama 22 jam.
"Saya memilih nyawa, saya memilih untuk melindungi seseorang, politisi yang teraniaya, seperti halnya Presiden Dilma Roussef yang sempat dianiaya," kata diplomat Brazil bernama Eduardo Saboia kepada televisi Globo di La Paz, terkait pemanggilannya ke Brasilia untuk konsultasi.
Menurut Saboia, tindakan yang dilakukannya murni merupakan keputusan pribadi karena ada ancaman atas nyawa dan martabat senator Bolivia itu. Pinto menderita depresi dan sempat mengaku akan bunuh diri.
Sementara, Menteri Luar Negeri Bolivia, David Choquehuanca, menyampaikan keprihatinan mendalam atas pelanggaran prinsip timbal balik dan kesopanan internasional tersebut.
Pinto yang terbang dari Corumba ke Brasilia pada Minggu (25/08), tidak mendapat izin masuk resmi ke Brazil walaupun telah mendapat suaka politik sejak setahun lalu. Kementerian Luar Negeri Brazil mengatakan pihaknya tengah menyelidiki bagaimana Pinto berhasil meninggalkan kedutaan itu dan akan menindak hal tersebut.
Menteri Dalam Negeri Bolivia, Carlos Romero, mengatakan, praktis tidak ada yang bisa dilakukan pihaknya untuk menghentikan Pinto jika dia dibawa kabur keluar negeri dengan kendaraan diplomatik.
"Kendaraan diplomatik tidak dapat digeledah dan diperiksa, itu merupakan yurisdiksi kedaulatan negara yang bersangkutan atau dalam kasus ini adalah wewenang Brazil," kata Romero.
Saboia mengungkapkan, senator yang membelot itu menghabiskan 452 harinya di sebuah kubikel dekat ruangan kantornya. Hal itu dinilai melanggar hak asasi manusia karena tidak ada prospek pelarian atau negosiasi. Sementara Pinto terus mengalami depresi yang semakin memburuk.
© Copyright 2024, All Rights Reserved