Komandan Kodim 0501 Jakarta Pusat Letnan Kolonel Infantri Yudi Pranoto mengatakan, telah terjadi kesalahpahaman antara warga dan anggota bintara pembina desa (babinsa).
Pernyataan Yudi menanggapi kabar adanya dugaan bahwa anggota babinsa yang mengarahkan pilihan warga ke pasangan calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
"Ini hanya miskomunikasi saja. Ada salah paham antara warga dan anggota babinsa," kata Yudi, kepada pers di Kodim 0501 Jakarta Pusat, Kamis malam (05/06).
Dalam kesempatan itu, Yudi membantah pemberitaan di media massa tentang seorang anggota babinsa yang mendata pilihan warga terhadap dua pasangan calon presiden dan wakil presiden menjelang Pilpres 2014.
Yudi memastikan, kedatangan babinsa ke lingkungan tempat tinggal warga hanyalah tugas rutin. Dalam tugas tersebut, babinsa hanya mendata materi geografis, demografis, dan kondisi sosial masyarakat.
"Mungkin komunikasi yang dilakukan anggota babinsa tersebut sulit dimengerti oleh warga. Bisa jadi karena tingkat IQ atau pangkatnya yang rendah," kata Yudi.
Yudi menjelaskan, anggota babinsa yang terkait masalah tersebut berasal dari Medan, Sumatera Utara, dan baru dua bulan bertugas di Koramil Gambir, Jakarta Pusat.
Yudi juga membantah anggapan yang menyebutkan pendataan ulang daftar pemilih tetap (DPT) oleh anggota babinsa dilakukan untuk membuat pemetaan daerah dukungan terhadap salah satu calon pasangan presiden dan wakil presiden. Apa yang dilakukan anggota babinsa itu adalah murni akibat kesalahpahaman. "Saya bisa pastikan itu tidak benar.”
Yudi memastikan akan memanggil anggota babinsa terkait dan memeriksa apakah memang ada penyimpangan yang dilakukan. Nantinya jika terbukti ada penyimpangan maka anggota babinsa tersebut akan mendapat sanksi berjenjang. Mulai dari sanksi hukuman hingga sanksi administrasi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved