Langkah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais untuk berdamai dan saling minta maaf adalah tepat, karena sesuai dengan proporsi masalah yang berkaitan.
"Sudah terjadi semacam kesadaran bersama bahwa kita jangan main politik terus," kata Direktur Eksekutif The Habibie Center, Watik di kantor The Habibie Center Jakarta, Selasa (29/5).
Watik mengatakan, dengan penyelesaikan proses politik di antara keduanya, maka langkah yang harus ditempuh adalah melalui jalur hukum. "Kita harus melihat secara proprosional, kalau itu masalah hukum, ya penyelesaiannya secara hukum," katanya.
Lebih lanjut, Watik sepakat jika kasus aliran dana nonbujeter Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) tidak dipolitisasi.
Sehari sebelumnya, kepada pers, Amein mengatakan dirinya sudah melakukan pertemuan dengan Presiden Yudhoyono di sebuah ruangan tunggu Bandara Halim Perdanakusumah Jakarta, Minggu (27/5) pagi.
Keduanya sepakat untuk menghilangkan kesalahpahaman mengenai kasus aliran dana nonbujeter DKP serta isu dana asing dalam pilpres dan membiarkan proses hukum berjalan.
Amien menegaskan, kasus aliran dana DKP bisa dikembalikan ke wilayah hukum yang adil dan transparan, karena hal itu penting untuk perbaikan kehidupan nasional, khususnya perbaikan aturan main pemilihan umum (pemilu).
Amien menambahkan, pihaknya akan tetap membuka seluruh data yang ia miliki mengenai aliran dana nonbujeter DKP atau aliran dana asing dalam Pilpres 2004. "Insya Allah, pada forum dan waktu yang tepat saya akan membeberkan apa saja yang saya ketahui," demikian Amien Rais.
© Copyright 2024, All Rights Reserved