Tindakan anarki massa kembali terjadi. Jelang siang, Selasa (26/10) ratusan warga Bambar dari Suku Kaway Jayapura, mengamuk di markas Polres Jayapura, Papua. Mereka mencari pelaku pemukulan kepala adatnya yang ditahan Polres itu
Akibat amuk massa ini, kaca-kaca Gedung Mapolres Jayapura yang terletak di kawasan Doyo hancur berantakan.
Kapolres Jayapura Matius Fachiri menjelaskan, rusuh massa itu dipicu oleh sengketa warga. Kejadian bermula pukul 08.00 WIT. Saat itu, Daud Kreuta, 49, warga Kompleks RSUD YOWARI Sentani, berselisih paham dengan Pdt. Orgenes Kaway, warga Doyo Baru di sekitar Lapangan Terbang Adven Sentani.
Perselisihan itu gara-gara persoalan tanah. Daud menuding Orgenes telah menjual tanah seluas 2 hektar miliknya. Percekcokan ini berujung perkelahian, di mana Daud memukuli Orgenes. Perkelahian ini kemudian ditangani petugas Polri. Daud diamankan ke Polres Jayapura.
Namun berita pemukulan ini kemudian menyebar di masyarakat. Mereka tak terima Orgenes, yang merupakan Ondopai (kepala suku) Suku Kaway Doyo Baru dianiaya.
Sekitar 150 warga Suku Kaway kemudian mendatangi Polres Jayapura. Mereka mendesak Polres untuk menyerahkan pelaku untuk diadili secara adat. “'Pada saat masyarakat mendatangi Polres Jayapura mereka anarkis, memecahkan lima jendela kantor Polres dan masuk kedalam ruang tahanan dengan maksud membunuh Daud Kreuta namun dapat dicegah,” ujar Kapolres.
Massa berhasil ditenangkan setelah mendapat penjelasan dari Wakapolres Kompol, Cris Pusung bahwa pelaku pemukulan akan diproses secara hukum yang berlaku. Massa pun membubarkan diri.
“Kasus ini sedang ditangani oleh Polres Jayapura dan saat ini Pdt Orgenes Kaway sedang menjalani pemeriksanaan di Kantor Reskrim Polres Jayapura sedangkan Daud Kreuta masih berada di tahanan Polres Jayapura,” ucapnya.
Untuk pelaku pengerusakan tidak ada yg diamankan oleh pihak Polres Jayapura dan situasi sudah kondusif.
© Copyright 2024, All Rights Reserved