Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi semester pertama tahun ini mencapai Rp259,7 triliun. Angka tersebut tumbuh 16,6 persen dibandingkan dengan realisasi investasi pada periode yang sama tahun sebelumnya.
"Realisasi ini sudah mencapai 50 persen dari target tahun ini sebesar Rp519 triliun," kata Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis saat konferensi pers di kantornya, Senin (27/07).
Azhar mengatakan, realisasi investasi tersebut terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp85,5 triliun. Sementara sisanya, berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp174,2 triliun.
Untuk PMDN, kata Azhar, lima sektor usaha dengan realisasi investasi terbesar yaitu industri makanan sebesar Rp11 triliun, listrik, gas, dan air sebesar Rp11,6 triliun, industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi sebesar Rp11 triliun, konstruksi sebesar Rp8,3 triliun, dan industri mineral nonlogam sebesar Rp6,7 triliun.
Sementara itu, untuk PMA, lima sektor usaha dengan realisasi investasi terbesar mencakup transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar US$2,4 miliar, pertambangan US$2,2 miliar, industri logam dasar, barang logam, mesin, dan elektronik sebesar US$1,4 miliar, industri alat angkutan dan transportasi lainnya US$1,1 miliar, dan industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi sebesar US$0,9 miliar.
Sementara, Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, investasi tetap tumbuh di tengah perekonomian yang melambat termasuk PMDN yang memberikan kontribusi besar dalam penyerapan tenaga kerja.
© Copyright 2024, All Rights Reserved