Bank Indonesia (BI) saat ini sedang mempertimbangkan penurunan suku bunga atau BI Rate pada kuartal IV 2024.
Langkah ini akan dilakukan BI seiring dengan ekonomi RI yang terus terjaga dengan inflasi yang terkendali.
"Kami masih melihat ruang untuk arah suku bunga BI rate akan turun, kemungkinan masih sama ya, yaitu pada triwulan empat," kata Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Jakarta, dikutip Kamis (18/7/2024).
Perry mengatakan, BI mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh mencapai 5,11% pada kuartal pertama tahun ini. Angka ini disebut lebih baik dibanding negara-negara lain.
Selain itu, inflasi RI juga tercatat mencapai 2,51% pada Juni 2024, turun dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 2,84%.
Pada akhir tahun 2024 BI sendiri memprediksi inflasi RI akan bergerak di 2,9%. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding realisasi inflasi pada 2023 lalu yang hanya 2,6% secara tahunan (yoy).
Menurut Perry, angka inflasi tersebut masih berada di kisaran target BI sebesar 1,5% - 3,5%, atau 2,5% plus minus 1%.
"Inflasi kami perkirakan akhir tahun, masih rendah 2,9%," kata Perry.
Dengan inflasi yang rendah, BI membuka peluang menurunkan suku bunga acuan pada tahun ini, guna mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 4,7%-5,5% di 2024, dan 4,8%-5,6% tahun depan.
Sebagai informasi BI kembali menahan suku bunga acuan di level 6,25% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung pada 16-17 Juli 2024. Dengan keputusan tersebut, maka suku bunga deposit facility dan lending facility juga masih ditahan yang masing-masing sebesar 5,5% dan 7%. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved