Belanda menjadi salah satu negara favorit pelajar Indonesia untuk melanjutkan studi di luar negeri. Di negeri kincir angin tersebut memang banyak program studi berbahasa Inggris yang ditawarkan. Dan, banyak pula peluang beasiswa yang ditawarkan.
Antusiasme terlihat pada acara tahunan Holland Scholarship Day yang digelar di Erasmus Huis, Jakarta, Minggu (22/01). Sedikitnya, 700 pengunjung memadati acara yang menyediakan informasi tentang kesempatan belajar di Belanda melalui jalur beasiswa.
Education Advisor dari Kedutaan Besar Belanda, Sarah Spronk mengatakan, begitu banyak kesempatan beasiswa ke Belanda, baik dari pemerintah Belanda, Indonesia, maupun lembaga pemberi beasiswa lainnya.
Salah satunya, adalah program Beasiswa StuNed yang merupakan beasiswa dari pemerintah Belanda sebagai bagian dari kerjasama bilateral antara Belanda-Indonesia untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia. "Melalui jalur beasiswa, ada 13 perwakilan universitas Belanda. Para calon pemburu beasiswa juga bisa langsung berkonsultasi," ujar dia.
Sarah mengatakan, pembukaan pendaftaran beasiswa StuNed untuk program Master dan Short Course akan ditutup pendaftarannya pada tanggal 1 April 2017 dan mulai tahun ini sistem pendaftarannya menggunakan sistem online," katanya kepada politikindonesia.com, di Kedutaan Besar Belanda, Jakarta, Minggu (22/01).
Menurutnya, kriteria seleksi StuNed menitikberatkan pada faktor keunggulan (excellence) dan keterkaitan dengan area prioritas kerjasama Indonesia- Belanda. Untuk mendaftar (beasiswa master) StuNed, calon mahasiswa tidak perlu memiliki pengalaman kerja. Fresh graduate dan profesional sama-sama memiliki kesempatan mendaftar.
"Kelebihan dari beasiswa StuNed yang paling terlihat adalah penerima beasiswa dapat memilih mengajukan beasiswa penuh atau parsial. Untuk beasiswa penuh, pendanaan biasanya mencakup uang kuliah, biaya hidup, tiket perjalanan pergi-pulang ke dan dari Belanda, serta tambahan biaya lain untuk keperluan terkait studi di sana," ungkapnya.
Dijelaskan, setiap beasiswa punya persyaratan tersendiri. Untuk beasiswa StuNed, misalnya, pelamar harus memiliki IPK minimal 3,00 dalam skala 4,00. Memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik juga disyaratkan, dibuktikan dengan hasil TOEFL IBT di atas 80 atau nilai IELTS minimal 6,0.
"Holland Scholarship bisa diperoleh para mahasiswa yang berasal dari luar kawasan Area Ekonomi Eropa (EEA). Adapun OTS dikelola oleh Nuffic Neso Indonesia dan ditujukan khusus bagi warga negara Indonesia," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Nuffic Neso Indonesia, Mervin Bakker menambahkan, sebenarnya ada beberapa alasan tentang mengapa memilih Belanda sebagai tujuan studi. Di antaranya banyak institusi pendidikan tinggi di Belanda yang berkualitas dan banyak program studi internasional yang ditawarkan. Selain itu, kultur Indonesia juga cukup familiar.
"Sehingga tak terlalu jadi tantangan karena banyak restoran setempat yang menyajikan kuliner Indonesia. Maka pada saat yang sama mahasiswa Indonesia juga dapat merasa seperti di rumah sendiri karena adanya kedekatan budaya dan sejarah antar kedua negara," katanya.
Diungkapkan, program beasiswa ini merupakan bagian dari kebijakan kerjasama pembangunan pemerintah Belanda yang bertujuan untuk mendukung pencapaian UN Millenium Development Goals pada tahun 2016. Kerangka kerjasama bilateral dengan Indonesia tercantum dalam Multi-Annual Policy Framework 2014 - 2017 yang memiliki 6 bidang yang diprioritaskan.
"Ilmu yang menjadi primadona bisnis, ekonomo serta agro pangan dan hortikultura. Sejak diluncurkan tahun 2000, StuNed sudah memberikan beasiswa bagi lebih dari 4000 orang Indonesia. Setiap tahun, rata-rata 1.500 mahasiswa Indonesia berangkat ke Belanda dengan beragam beasiswa yang disediakan Pemerintah Belanda," tutupnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved