Sejak Selasa pagi (25/12), sedikitnya 2.000 rumah warga di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi terendam banjir dengan kedalaman antara 1-2 meter lebih. Banjir tiba-tiba dating sekitar pukul 09.30 WIB dab langsung merendam rumah warga.
“Akibat banjir itu, jalan lintas desa di daerah itu sempat terputus karena tingginya air. Tidak hanya itu, sejumlah warga, anak sekolah maupun mahasiswa yang ingin menuju Desa Bedaro terpaksa berbalik arah ke Kota Bungo karena tingginya air,” kata ujar Rika yang juga salah satu bidan di Desa Badaro, di Muarabungo, ibukota Kabupaten Bungo, Selasa (25/12).
Camat Rantau Pandan, Kabupaten Bungo, Mahli, mengatakan, ada tiga kecamatan di Bungo yang terendam banjir sejak Selasa dinihari itu. Tiga kecamatan itu di antaranya adalah Kecamatan Muko Muko Bantin VII, Kecamatan Rantau Pandan dan Kecamatan Batin III Ulu.
"Ketinggian air antara 1-2 meter lebih. Tidak hanya rumah warga, banjir juga merendam fasilitas umum seperti sekolah, Puskesmas dan masjid begitu juga lahan pertanian dan perkebunan," kata Mahli.
Untuk di Kecamatan Muko Muko, sedikitnya ada lima desa yang terendam banjir. Kemudian di Kecamatan Rantau Pandan ada empat desa terendam banjir. Sementara di Kecamatan Batin III Ulu belum bisa diketahui jumlah desa yang terendam, namun dipastikan ratusan rumah warga ikut terendam banjir dadakan itu.
Sejauh ini Mahli belum bisa menghitung kerugian yang dialami akibat bencana banjir ini, Namun diperkirakan jumlahnya mencapai ratusan juta rupiah. “Empat ton benih di kecamatan kami juga hilang, padahal baru saja disemai," ungkap Mahli.
Bahkan kunjungan yang dilakukan Bupati Bungo Sudirman Zaini bersama rombongan sempat terjebak tidak bisa melintas karena tingginya air menuju Desa Bedaro.
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jambi, beberapa daerah yang sudah dilanda banjir di antaranya adalah Kerinci, Merangin, Sarolangun, Tebo, Batanghari, Kota Jambi dan Muarojambi. Banjir tersebut tercatat juga sudah menyebabkan dua orang meninggal di Merangin belum lama ini.
Sejumlah aktivis lingkungan di daerah itu menyatakan, banjir yang melanda wilayah Jambi lebih diakibatkan eksploitasi lahan dan hutan secara berlebihan. Khususnya di kawasan hulu Sungai Batanghari yang merupakan kawasan resapan air.
© Copyright 2024, All Rights Reserved