Amerika Serikat (AS) akan bekerja sama dengan Tiongkok untuk mencegah rencana Korea Utara (Korut) melakukan uji coba rudal. Beberapa minggu terakhir Korut melakukan uji coba berbagai senjata, dari rudal hingga bom hidrogen.
Uji coba yang dilakukan Korea Utara dianggap berbahaya dan melanggar resolusi PBB. Namun, negara yang menutup diri tersebut mengabaikan semua teguran dan kecaman.
"Kedua negara ingin melihat semenanjung Korea bebas dari nuklir. Saya dan Presiden Xi Jin Ping mencari cara untuk bisa mencegah tes nuklir yang meningkatkan ketegangan dan melanggar kewajiban internasional," kata Presiden AS, Barrack Obama dikutip dari laman BBC, Jumat (01/04).
Sementara itu Presiden Tiongkok, Xi Jinping, mengatakan, pencegahan sangat penting untuk dilakukan secara ketat dan menyeluruh, mengingat Korut selalu mengabaikan sanksi yang dijatuhkan.
Uji coba nuklir yang dilakukan oleh Korut pada 6 Januari dan peluncuran satelit luar angkasa pada 7 Febuari merupakan pelanggaran sanksi PBB. Badan dunia itu dan AS memberikan sanksi.
Jika sebelumnya Tiongkok melindungi Korut, namun kali ini Tiongkok mengambil langkah berbeda. Negara itu mendukung sanksi yang dijatuhkan oleh AS dan PBB.
AS dan PBB berulang kali menjatuhkan sanksi pada negara yang dipimpin Kim Jong Un tersebut. Tiga sanksi terakhir dijatuhkan pada tahun 2006, 2009, dan 2013. Namun Korut tak pernah kapok.
Tak hanya dengan Tiongkok , menurut Obama AS juga ingin bekerja sama lebih dekat dengan Korea Selatan dan Jepang setelah menghadiri pertemuan antara para kepala negara dalam konferensi tersebut.
"Kami menyatukan upaya kami untuk mencegah dan mempertahankan diri terhadap provokasi Korut," pungkas Obama.
© Copyright 2024, All Rights Reserved