Pemerintah Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi terhadap tujuh pejabat Rusia dan 17 perusahaan yang terkait dengan orang-orang dekat Presiden Vladimir Putin. Hukuman dijatuhkan AS dengan alasan sebagai tindakan balasan atas aksi provokatif Rusia di Ukraina.
"Pemerintah AS sudah mengambil langkah lebih jauh untuk merespon intervensi ilegal Rusia di Ukraina dan tindakan provokatif yang merusak demokrasi Ukraina, mengancam keamanan, perdamaian, stabilitas, kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina," kata juru bicara Gedung Putih, Jay Carney, Senin (28/04).
Menurut Carney, Rusia tidak melakukan apapun untuk menjalankan kesepakatan yang dicapai di Geneva dengan Ukraina, Uni Eropa dan AS. Rusia bahkan merancang untuk mendudukkan separatis pro-Moskwa di wilayah timur Ukraina.
"Keterlibatan Rusia dalam aksi kekerasan di Ukraina timur tak diragukan lagi," kata Carney.
Gedung Putih menegaskan sanksi ini hanya akan dijatuhkan AS dan sekutu-sekutunya di Eropa jika Rusia benar-benar melakukan invasi ke Ukraina. Perusahaan-perusahaan Rusia yang masuk dalam sanksi baru ini antara lain Avia Group Limited, Severny Morsoy Bank, InvestCapital Bank, Transoil, Volga Resources Group, SMP Bank, Sobin Bank dan Zest Leasing.
Sementara itu, individu yang terkena sanksi AS termasuk Olga Belavantsev, yang ditunjuk Putin sebagai utusan kepresidenan untuk wilayah Crimea pada Maret lalu.
Nama lain yang masuk daftar sanksi AS adalah Direktur Jenderal Rostec, Sergei Chemezov. Rostec adalah perusahaan negara di bidang pengembangan dan ekspor komoditi teknologi tinggi.
Kementerian Keuangan AS mengatakan Sergei Chemezov adalah salah seorang pembantu terpercaya Vladimir Putin. Selain itu, Deputi PM Dmitry Kozak dan Direktur Badan Perlindungan Federal Rusia Evgeniy Muroy juga masuk dalam daftar nama yang terkena sanksi AS.
Selain itu, Deputi Parlemen Rusia Aleksei Pushkov bersama Presiden Dewan Manajemen Rosneft Igor Sechin juga terkena sanksi. Rosneft adalah perusahaan perminyakan top Rusia dan salah satu perusahaan minyak terbesar di dunia.
Selain sanksi ini, Washington juga telah memperketat ekspor produk-produk pertahanan teknologi tinggi ke Rusia, Hal itu disampaikan Presiden Barack Obama dalam kunjungannya di Manila, Filipina.
© Copyright 2024, All Rights Reserved