Amerika Serikat dan Uni Eropa mengumumkan sanksi berupa pembekuan aset dan larangan perjalanan terhadap sejumlah pejabat Ukraina dan Rusia. Sanksi ini terkait digelarnya referendum pemisahan diri Crimea dari Ukraina.
“Kami akan membuat jelas kepada Rusia bahwa provokasi tidak akan menghasilkan apa-apa kecuali untuk lebih mengisolasi Rusia dan mengucilkan posisi Rusia di dunia," ujar Presiden AS Barack Obama seperti dilansir CNN, Senin (17/03).
Obama menyebut masyarakat dunia akan tetap bersepakat menentang adanya pelanggaran terhadap kedaulatan Ukraina. “Intervensi militer Rusia di Ukraina hanya akan membuat isolasi terhadap diplomatik Rusia dan berdampak kepada perekonomian Rusia," ujar Obama.
Pada Minggu (16/03), Crimea menggelar referendum dimana 96,7 persen suara penduduk mendukung pemisahan Crimea dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan telah menandatangani dekrit yang isinya pengakuan terhadap Crimea sebagai negara berdaulat dan merdeka. Dekrit ini dikeluarkan menyusul hasil referendum Crimea.
Sementara itu, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton di Brussels, Belgia mengumumkan sanksi terhadap 21 orang yang dianggap bertanggung jawab atas tindakan merusak kedaulatan teritorial Ukraina. Sanksi tersebut berupa pembekuan aset dan larangan perjalanan ke Uni Eropa.
Ashton menyebut referendum pada akhir pekan lalu, ilegal dan melanggar konstitusi Ukraina “Kami ingin menggarisbawahi, masih ada waktu untuk menghindari spiral negatif dan untuk membalikkan perkembangan saat ini," terang dia.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier mengatakan mereka yang diberi sanksi di antaranya 8 pejabat Crimea, 10 orang Rusia, anggota parlemen dan 3 personel militer.
© Copyright 2024, All Rights Reserved