Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MbS), menegaskan, negaranya tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel sampai negara Palestina terbentuk.
"Kami menegaskan kembali penolakan dan kecaman keras kerajaan atas kejahatan otoritas pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina," kata MbS saat membuka sidang Dewan Syura penasihatnya, Rabu (18/9/2024), dikutip dari AFP.
Menurut MbS, Kerajaan Arab Saudi tidak akan menghentikan upayanya yang tak kenal lelah untuk mendirikan negara Palestina yang merdeka dengan Yerusalem timur sebagai ibu kotanya.
"Kami menegaskan bahwa kerajaan tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel tanpa negara Palestina," kata MbS.
Sebelumnya dalam kolom yang ditulis koresponden senior hubungan luar negeri Politico, Nahal Toosi, MbS bercerita bahwa dirinya berisiko dibunuh jika menyepakati upaya normalisasi hubungan dengan Israel.
MbS menceritakan kekhawatirannya itu kepada sejumlah pejabat Kongres Amerika Serikat.
Menurut Toosi, MbS merasa dia akan membahayakan nyawanya sendiri jika mengejar kesepakatan besar dengan AS dan Israel, terutama soal normalisasi hubungan Saudi-Israel.
Baru-baru ini, Arab Saudi memutuskan untuk menghentikan sementara pembicaraan kemungkinan normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel.
Keputusan ini diumumkan di tengah perang yang masih berkecamuk antara Israel dengan kelompok militan Palestina Hamas.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina, Minggu (15/0/2024), merilis dokumen setebal 649 halaman berisi daftar korban tewas dan terluka imbas agresi Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023. Per hari ini, total 41.226 warga Palestina meninggal dunia imbas agresi. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved