Akhirnya Israel tanpa ragu dan nekat melancarkan serangan udara bertubi-tubi ke Kota Rafah, Gaza, Minggu (5/5/2024). Padahal banyak pihak yang sudah memperingatkan agar Israel tidak melakukannya.
Israel memborbardir Rafah tak lama setelah Hamas mengaku bahwa pihaknya telah membunuh tiga tentara IDF dengan roket di perbatasan Kerem Shalom.
Secara sepihak Militer Israel mengklaim bahwa Hamas menembakkan roket dari markas mereka di Rafah yang merupakan tempat keluar masuknya truk bantuan kemanusiaan.
"Sedikitnya 10 proyektil diluncurkan dari Rafah di Gaza selatan menuju area penyeberangan yang saat Ini ditutup," tuding militer Israel, seperti dimuat Reuters.
Padahal, Hamas tidak menyebut dari mana mereka menembakkannya. Hamas menegaskan bahwa jalur kemanusiaan bukanlah sasarannya.
Menurut media Palestina, serangan udara Israel menghantam sebuah rumah di Rafah menewaskan tiga orang dan melukai beberapa lainnya.
Militer Israel mengonfirmasi serangan balasan tersebut, dengan mengatakan, serangan tersebut mengenai peluncur tempat proyektil Hamas ditembakkan, serta struktur militer di dekatnya.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, tepat sebelum tengah malam, serangan udara Israel menewaskan sembilan warga Palestina, termasuk seorang bayi di Rafah.
Israel telah berjanji untuk melancarkan serangan darat ke Gaza selatan dan mengusir pasukan Hamas di sana.
Namu Israel menghadapi tekanan dari banyak pihak karena dikhawatirkan berdampak pada ratusan ribu pengungsi di sana.
Perang dimulai setelah Hamas mengejutkan Israel dengan serangan lintas batas pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera 252 orang.
Lebih dari 34.600 warga Palestina telah terbunuh, 29 di antaranya tewas dalam 24 jam terakhir, dan lebih dari 77.000 orang terluka dalam serangan Israel. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved