Presiden meminta TNI dan Polri melakukan pengejaran terhadap kelompok bersenjata yang menyerang dan menewaskan 8 anggota TNI di 2 tempat, yakni Kabupaten Puncak Jaya dan Kabupaten Puncak, Provinsi Papua. Segera setelah kembali ke Jakarta, Presiden akan menggelar sidang darurat untuk membahas persoalan ini.
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono ini di lobi Hotel Regina, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Kamis malam (21/02). Ketika memberi keterangan, Panglima TNI didampingi Kapolri Jenderal Timur Pradopo dan Jubir Presiden Julian A Pasha. Ketiganya sedang mendampingi Presiden berkunjung ke Kabupaten Tegal dan Kabupaten Pemalang.
“Saya sudah menyampaikan kepada Bapak Presiden dan Bapak Presiden mengarahkan kepada kami, pertama agar dilakukan pengejaran. Besok, Presiden akan memimpin sidang darurat setelah kembali dari Pemalang, untuk mengambil langkah-langkah berkaitan dengan kasus yang terjadi hari ini," ujar Panglima TNI.
Agus mengatakan, sebagai Panglima TNI, dirinya mengecam betul kejadian ini. “Kejadian penyerangan yang tidak seharusnya dilakukan oleh kelompok-kelompok bersenjata itu," ujar Agus.
Sementara itu, Jubir Presiden Julian Aldrin Pasha menambahkan, Presiden SBY meminta aparat keamanan mengejar, manangkap, dan mengembalikan Papua kepada situasi yang normal. “Ini adalah suatu bentuk kenyataan di masyarakat kita, masih ada kelompok bersenjata yang membahayakan. Ini adalah tugas negara untuk tidak membiarkan mereka melakukan aksi-aksi yang tidak berperikemanusiaan," ujar Julian.
Seperti diberitakan, Kamis pagi terjadi 2 penyerangan terhadap prajurit TNI oleh kelompok bersenjata terjadi di Papua. Penyerangan pertama terjadi pukul 09.30 WIT terhadap Pos Satgas TNI Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya. Seorang prajurit TNI gugur dan beberapa lainnya luka-luka. Serangan diduga dilakukan oleh kelompok pimpinan Goliat Tabuni.
Serangan kedua terjadi pukul 10.30 WIT, di Kampung Tanggulinik, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak. Sebanyak 10 prajurit TNI anggota Kodim 1714/Puncak Jaya yang sedang dalam tugas dihadang dengan rentetan tembakan. Akibatnya 7 prajurit gugur. Penyerang diduga dilakukan oleh kelompok Murib.`
© Copyright 2024, All Rights Reserved