Keberhasilan penanganan permukiman pasca bencana dan kawasan kumuh serta program pemberdayaan masyarakat di Yogyakarta menjadi contoh banyak negara. Perwakilan dari 5 negara, Irak, Bangladesh, Sri Lanka, Azerbaijan, dan Papua Nugini sengaja melakukan kunjungan pembelajaran ke Yogyakarta untuk mempelajari keberhasilan itu.
Kepada pers, Kamis (27/06), Direktur Pengembangan Permukiman Ditjen Ciptakarya Kementerian Pekerjaan Umum, Amwazi Idrus, mengatakan Indonesia terpilih menjadi tempat yang dikunjungi karena keberhasilannya dalam penanganan permukiman pasca bencana dan penanganan kawasan kumuh. “Dalam kunjungan tersebut para delegasi melihat praktik terbaik yang dilakukan Indonesia dalam peningkatan kualitas permukiman kumuh dan program pemberdayaan masyarakat," katanya di Sleman.
Para delegasi dari beberapa negara tersebut melihat program rekonstruksi dan rehabilitasi masyarakat dan permukiman di Desa Pagerjurang Kepuharjo dan Dongkelsari. Yogyakarta dinilai dapat menangani permasalahan permukiman yang terjadi setelah erupsi Gunung Merapi.
Selain itu, Yogyakarta juga dinilai menjadi contoh keberhasilan sebuah daerah dalam penanganan permukiman kumuh, rehabilitasi permukiman pascabencana, dan pelestarian budaya.
Ditambahkanb, para delegasi juga akan mengunjungi Rusunawa di Sewon, Bantul. Study visit tersebut dinilai dapat menjadi pembelajaran bagi negara-negara di Asia Pasifik untuk mengatasi masalah permukiman kumuh.
© Copyright 2024, All Rights Reserved