Sebanyak 200 personil TNI dari Kodam VII/Wirabuana telah ditugaskan di Poso dan di BKO-an (Bawah Kendali Operasi) ke Polda Sulawesi Tengah untuk mendukung kepolisian memulihkan keamanan di Kota Poso, pasca baku tembak antara kelompok sipil bersenjata dan aparat kepolisian pekan lalu.
"Mereka sudah operasi di sana di bawah kendali Kapolda Sulteng sejak beberapa hari lalu," kata Pangdam VII/Wirabuana, Mayjen TNI Arief Budi Sampurno di Makassar, Senin.
Mayjen Arief kepada pers mengatakan personel yang di-BKO-kan itu diambil dari Batalyon 714/Sintuwu Maroso yang bermarkas di Maliwuko, sekitar enam kilometer dari Poso. "Tugas mereka semuanya diatur oleh Kapolda," ujar Pangdam yang mengatakan bahwa penyerahan pasukan itu dilakukan atas permintaan Kapolda Sulsel pekan lalu.
Ditanya sampai kapan personel TNI itu di BKO-kan ke Polda Sulsel, Mayjen Arief mengatakan tergantung pada Kapolda Sulteng sampai kapan mereka membutuhkannya.
Ia juga mengatakan bahwa situasi keamanan di Poso sudah terkendali dan aktivitas masyarakat sudah kembali normal, namun aparat keamanan masih terus bersiaga dan tetap melakukan razia senjata yang dimiliki masyarakat.
Mengenai keberadaan senjata di tangan warga sipil yang banyak ditemui di Poso, Arief mengatakan bahwa dirinya sudah lama menerima informasi tersebut, namun sulit untuk menemukannya. Ia mengharapkan dengan adanya razia seperti ini, senjata-senjata itu tertangkap semuanya.
Arief juga mengaku mengetahui bahwa senjata-senjata itu dipasok dari luar Poso, termasuk dari Filipina, namun sulit untuk mendapatkan bukti-bukti di lapangan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved