Anggota Komisi II DPR yang tergabung dalam Poksi II PDIP memutuskan tidak mengikuti kunjungan kerja (kunker) ke China dan India. Pasalnya, selain kunjungan tidak tepat dilakukan saat bencana di Tanah Air, data yang diperlukan dapat diunduh lewat internet.
"Kita di Poksi II FPDIP sudah rapat, untuk soal studi banding ke China dan India kita tidak ikut," ujar Budiman Sudjatmiko, anggota Komisi II DPR dari FPDIP, Kamis (28/10).
Budiman menambahkan, semua bahan yang diperlukan Komisi II DPR untuk memperbaiki sistem administrasi kependudukan di Indonesia sudah tersedia di internet. Untuk itu, dirinya tak mau ikut memboroskan uang negara untuk berkunjung ke China dan India.
"Bahan-bahan ini bisa kita download. Banyak sekali literatur tentang sistem administrasi kependudukan yang sudah kita peroleh," ujar Budiman.
Sebagai gantinya, Budiman mengusulkan agar Komisi II DPR yang mengundang ahli dari China dan India tersebut. Dengan demikian, DPR tidak perlu menghambur-hamburkan untuk perjalanan ke China dan India.
Menurut Budiman, anggaran yang ada bisa dipakai untuk mengundang pakar sistem administrasi kependudukan dari China dan India tersebut. “Mereka bisa sharing di Komisi II. Hal ini bisa meminimalisir biaya," ujar Budiman.
Selain itu, kata Budiman, pimpinan komisinya juga bisa meminta bantuan Kedutaan Indonesia di China dan di India untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Sehingga DPR tidak perlu jauh-jauh ke China dan India.
"Apalagi Indonesia kann dekat dengan China dan India," ujar Budiman.
Lebih dari itu, Budiman menuturkan, saat ini kondisi tanah air sedang dirundung bencana. Tidak etis DPR meninggalkan rakyat Indonesia di tengah bencana. "Sedang ada bencana, sebaiknya kita mengunjungi lokasi bencana saja," ujar dia.
Sebelumnya, Komisi II DPR akan bertolak ke China dan India tanggal 1 dan 9 November 2010. Komisi II DPR tidak akan menunda keberangkatan, sekalipun Pimpinan DPR menginstruksikan penundaan karena diminta tanggap bencana.
© Copyright 2024, All Rights Reserved