Indonesia kehilangan seorang tokoh seninya. Maestro biola Idris Sardi, meninggal dunia di Rumah Sakit Meilia, Cibubur, Depok, Jawa Barat pada Senin 28 April 2014, pukul 07.28 WIB. Idris meninggal dalam usia 76 tahun.
“'Betul, Idris Sardi telah meninggalakan kita semua menghadap sang Khalik,'' kata Akhmad Amazon, pengamat musik dan hiburan saat kepada pers di Jakarta, Senin (28/04).
Sejumlah tokoh lain juga mengabarkan meninggalnya Idris Sardi tersebut. Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon melalui twitternya, "Semoga arwah almarhum diterima di sisi Allah SWT".
Sementara menurut aktor Sys NS melalui pesan singkatnya, mengatakan, jenazah almarhum Idris Sardi akan disemayamkan di Rumah Kreatif, Bumi Cimanggis Indah Blok B 1 No.9, Jalan Pekapuran, Cimanggis.
Dikemukakan Amazon, Idris Sardi menderita sakit cukup lama sejak Desember 2013 ini menderita penyakit semacam slam yang banyak di lambung sampai mengganggu kerja katup paru-paru dan juga mengidap penyakit lever. ''Mohon doanya, semoga Almarhum diterima disisi-Nya,” tegas Amazon.
Pemain bola yang sudah merekam sekitar 1.900 karyanya dalam Compact Disc atau CD ini menderita penyakit semacam slam yang banyak di lambung sampai mengganggu kerja katup paru-paru dan juga mengidap penyakit lever.
Putra sulung dari 8 bersaudara yang lahir di Jakarta 7 Juni 1938 ini terakhir melakukan konser pada 16 Desember 2013 bertajuk “Konser Tunggal Maestro Biola Idris Sardi” di Theater Perpustakaan Nasional RI berkaitan dengan peluncuran situs web Kepustakaan tokoh perfilman Indonesia.
Perjalanan Sang Legenda tidak bisa lepas dengan biola yang mulai digaulinya diusia 5 tahun. Darah seni mengalir deras dari ayahnya Mas Sardi yang merupakan seorang multi instrumentalis dan juga pemain berbagai aliran musik seperti jazz, hiburan, klasik serta Ibunya, Hadidjah yang adalah seorang aktris terkenal kala itu.
Di dunia film, almarhum dikenal sebagai komponis dan ilustrator musik bertangan dingin sehingga beberapa kali mendapat anugerah Piala Citra untuk kategori Penata Musik Terbaik untuk beberapa film yakni Pengantin Remaja (1971), Perkawinan (1973), Cinta Pertama (1974), Doea Tanda Mata (1985).
© Copyright 2024, All Rights Reserved