Perusahaan layanan media sosial mikroblog Twitter mengumumkan kerugian mencapai US$167 juta atau setara sekitar Rp1,82 triliun pada kuartal IV 2016. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, kerugian Twitter mencapai US$90 juta atau setara sekira Rp1,1 triliun.
Saham Twitter sempat melemah 12 persen setelah kinerja keuangan perusahaan diumumkan pada pertengahan pekan lalu.
Saat ini jumlah pengguna aktif Twitter tercatat sebanyak 319 juta, naik 4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, pendapatan iklan Twitter dilaporkan turun menjadi US$638 juta atau setara sekira Rp8,4 triliun.
Mengutip BBC, Senin (13/02), meski Presiden AS Donald Trump menjadi pengguna setia Twitter, namun pendapatan atau pengguna Twitter tak bertambah banyak. Pendapatan Twitter secara keseluruhan pada kuartal IV 2016 mencapai US$717 juta atau setara sekira Rp9,5 triliun.
Angka tersebut naik tipis 1 persen dibandingkan US$710 juta pada periode yang sama tahun lalu atau setara sekira Rp9,4 triliun. Baik pendapatan maupun jumlah pengguna aktif Twitter berada di bawah ekspektasi analis. Ini merupakan pertumbuhan pendapatan kuartalan terburuk sejak Twitter melantai di bursa pada tahun 2013 silam.
Beberapa analis mengekspektasikan penggunaan Twitter oleh Trump bisa mengerek kinerja keuangan Twitter. Namun, dalam telekonferensi, Direktur Operasional Twitter Anthony Noto menampik bahwa efek Trump menjadi faktor kunci pertumbuhan jumlah pengguna.
"Meski Presiden Trump telah menunjukkan kekuatan Twitter dan memperluas pengetahuan publik atas layanan (Twitter), namun sulit menyatakan bahwa sebuah peristiwa atau seseorang bisa menciptakan perbedaan seperti itu," kata Noto.
Meskipun kerugian kian meningkat, CEO Twitter Jack Dorsey menyatakan tahun 2016 merupakan tahun transformasi bagi Twitter. "Kami fokus kepada kenapa orang-orang menggunakan Twitter: ini adalah cara paling tepat untuk melihat apa yang terjadi dan apa yang dibicarakan orang-orang. Kami menghadapi tantangan terberat terkait layanan konsumen dengan cara membalikkan penurunan tren audiens dan kembali mengakselerasi penggunaan," kata Dorsey.
Dorsey mengklaim penggunaan aktif harian telah meningkat dalam tiga kuartal berturut-turut. Pun tren peningkatan ini terus berlanjut.
© Copyright 2024, All Rights Reserved