Keputusan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudi Latif mundur dari jabatannya, diapresiasi Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Ia menyebut BIP perlu dievaluasi, dan langkah Yudi mundur adalah tindakan yang Pancasilais.
“Keberadaan BPIP perlu dievaluasi. Saudara Yudi Latif ini bagus, fair, itu tindakan yang pancasilais menurut saya mengundurkan diri dari BPIP," ujar Fadli di kompleks parlemen, Jakarta, Jumat (08/06).
Politisi Gerindra itu mengatakan, evaluasi perlu dilakukan setelah BPIP berubah bentuk dari unit kerja menjadi badan. BPIP juga dianggap bermuatan politis karena menjadi penafsir Pancasila. “Jadi jangan memberikan satu tafsir tentang Pancasila dan Pancasila dijadikan alat politik untuk mengintepretasikan sebuah kejadian Pancasila atau tidak Pancasila," katanya.
Fadli khawatir, BPIP akan mengulang sejarah di masa lalu. Sebab, kata dia, sebenarnya sudah ada MPR yang memiliki program sosialisasi empat pilar berkaitan dengan Pancasila.
“Jadi memang harus buttom up bukan top down. Jika Pancasila ini implementasikan top down terjadi kesalahan, kalau di atasnya salah bawahnya juga salah," ujarnya.
Seperti diketahui, Yudi Latif secara mengejutkan menyatakan mundur dari BPIP. Pernyataan mundur itu disampaikannya melalui akun Facebook, Jumat (8/6).
“Saya mohon pamit. “Segala yang lenyap adalah kebutuhan bagi yang lain, (itu sebabnya kita bergiliran lahir dan mati). Seperti gelembung-gelembung di laut berasal, mereka muncul, kemudian pecah, dan kepada laut mereka kembali” (Alexander Pope, An Essay on Man)," tulis Yudi dalam akun Facebook Yudi Latif Dua.
Menurut Yudi perlu ada pemimpin-pemimpin baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan. "Pada segenap tim UKP-PIP/BPIP yang dengan gigih, bahu-membahu mengibarkan panji Pancasila, meski dengan segala keterbatasan dan kesulitan yang ada, apresiasi dan rasa terima kasih sepantasnya saya haturkan," kata Yudi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved