Setiap peristiwa politik yang terjadi di negara tetangga, sudah tentu mendapat perhatian khusus Pemerintah Indonesia. Tidak kecuali yang terjadi di Timor Leste, yang nota bene bekas propinsi ke-23 Indonesia. Peristiwa terakhir di Timor Leste adalah keinginan Presiden Xanana Gusmao untuk mundur.
Menyikapi keinginan Xanana tersebut hingga kini Pemerintah Indonesia belum mengambil sikap resmi. Namun prinsipnya, Indonesia mendukung semua keputusan yang diambil pemerintahan Timor Leste. Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) Desra Percaya kepada wartawan di kantornya, Jl Pejambon Raya, Jakarta, Jumat (23/6).
"Itu urusan dalam negeri Timor Leste. Indonesia mendukung apa pun langkah yang diambil pemerintah Timor Leste," jelas Desra kalem. Pemerintah, lanjut Desra, belum berencana mengevakuasi sisa WNI terkait situasi terakhir di bumi Lorosae itu. Pemerintah saat ini masih akan menunggu perkembangan situasi lebih lanjut.
Seperti diketahui, Xanana pada Kamis lalu mengancam akan menyerahkan surat pengunduran diri kepada parlemen Timor Leste. Hal ini dilakukannya jika Perdana Menteri Mari Alkatiri tidak mundur sebagai bentuk pertanggungjawabannya atas krisis politik yang terjadi di Timor Leste.
Ancaman Xanana tersebut dijawab oleh Partai Fretilin dengan menyatakan menolak segala bentuk persekusi terhadap para pemimpinnya dan menolak tuntutan mundur PM Alkatiri. (BHM)
© Copyright 2024, All Rights Reserved