PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) babak belur setelah menggarap proyek Kereta Cepat Whoosh.
Manajemen mengungkap, WIKA harus menanggung kerugian hingga Rp7,12 triliun pada tahun buku 2023. Angka itu jauh lebih tinggi dari kerugian tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp59,59 miliar.
Direktur Utama Wijaya Karya, Agung Budi Waskito berujar, ada beberapa penyebab kerugian yang dialami WIKA, mulai dari beban bunga utang hingga proyek kereta cepat.
"Pertama adalah beban bunga yang memang cukup tinggi. Yang kedua, beban lain-lain di antaranya mulai tahun 2022 itu kami mencatat kerugian dari PSBI atau Kereta Cepat yang tiap tahun juga cukup besar," kata Agung saat rapat bersama Komisi VI DPR RI, dikutip Jumat (12/7/2024).
Berdasarkan laporan keuangan WIKA tahun 2023, beban keuangan meningkat 133,70 persen sebesar Rp3,20 triliun. Kemudian beban kategori lain-lain naik 310,16 persen menjadi Rp5,40 triliun.
WIKA sempat mengumpulkan modal dengan cara menerbitkan obligasi. Namun langkah ini justru membuat kerugian semakin membengkak. Saat ini, total beban bunga yang ditanggung perseroan lewat penerbitan obligasi tembus Rp11 triliun.
"Sehingga mau tidak mau WIKA harus melakukan pinjaman melalui obligasi," papar Agung.
© Copyright 2024, All Rights Reserved