Waspadai anomali cuaca. Cuaca ekstrem di wilayah Jakarta dan sekitarnya diprediksi terus berlangsung hingga Maret 2011. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mencatat hal tersebut, Kamis (28/10).
Kepala BMKG Pusat Sri Woro B. Harijono mengatakan,, meningkatnya intensitas curah hujan belakangan ini disebabkan aktor global dan lokal. Faktor global terdiri dari tiga, yaitu gangguan di Samudera Pasifik, Samudera Hindia, serta anomali perilaku temperatur atmosfer.
Faktor lokal yang memengaruhi ialah adanya Taifun Chaba di atas perairan Indonesia. Taifun Chaba itu semacam awan berbentuk spiral yang kini berada di sekitar Laut Filipina.
Meski tidak persis terletak di sekitar perairan Indonesia, ekor Taifun Chaba yang menyentuh beberapa bagian di Indonesia sudah cukup berbahaya. Soalnya, bisa memicu terjadinya badai.
Sri Woro mengungkapkan, Taifun Chaba sudah tiga hari di Laut Filipina. Diperkirakan Taifun ini masih ada hingga tiga hari ke depan. Itu berarti,, tiga hari ke depan Indonesia masih berpotensi hujan badai.
Sri Woro menambahkan, selain Taifun Chaba, ada faktor lokal yang menyebabkan terjadinya cuaca ekstrem. Yaitu, bergeraknya angin dari Australia ke daratan Indonesia. Pergerakan ini membawa massa uap air yang cukup tinggi.
Inilah yang mengakibatkan kelembaban relatif sangat tinggi, yaitu lebih dari 90 persen. Angka ini menunjukkan betapa mudahnya hujan badai turun. Apalagi, Oktober dan November ini sudah memasuki musim penghujan lagi.
Kondisi seperti itu tak hanya mengancam Jakarta dan sekitarnya. Karena, situasinya merata hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Jadi, berhati-hatilah.
© Copyright 2024, All Rights Reserved