Warganet tidak yakin utang warisan utang pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mencapai Rp8.353 triliun per Mei 2024, mampu ditangani pemerintahan Prabowo Subianto.
Demikian hasil analisis yang dilakukan Institute for Development of Economics and Finance (Indef) terhadap respon masyarakat di media sosial atas dinamika utang di Era Jokowi.
Direktur Pengembangan Big Data Indef, Eko Listiyanto, menjelaskan, Indef melakukan penyortiran terhadap 22,189 perbincangan mengenai utang Jokowi pada periode 15 Juni 2024-1 Juli 2024 di Twitter oleh 18,977 akun.
"Hasilnya, 72,5% netizen Indonesia pesimistis bahwa utang tersebut akan mampu diselesaikan oleh Prabowo-Gibran dalam 5 tahun mendatang. Sementara 27,5% lainnya merasa optimis," kata Eko Listiyanto, dalam Diskusi Publik Warisan Utang Jokowi secara daring pada Kamis (4/72024).
Menurut Eko, hal ini menggambarkan betapa para penggiat sosial media itu sudah merasa bahwa kondisi keuangan negara dinilai sudah terlalu buruk sehingga optimismenya menipis.
"Kekhawatiran masyarakat Indonesia terhadap kemampuan Prabowo dalam menangani utang Jokowi itu dinilai realistis," kata Eko.
Sebab, kata Eko, setiap tahun presiden terpilih itu harus merogoh kas negara Rp800 triliun setiap tahunnya pada 2025-2027 untuk membayar utang yang jatuh tempo senilai Rp3.749 triliun untuk periode 2025-2029 mendatang.
"(Kekhawatiran warganet) itu saya rasa sangat realistis, bayangkan saja 2025, 2026, 2027 utang yang jatuh tempo itu harus dibayar Rp800 T setiap tahunnya. Itu harus dikeluarkan dulu untuk bayar utang yang sudah jatuh tempo, ini Ini belum bicara utang yang baru," kata Eko.
Sementara itu, 27,5% warganet lainnya merasa optimis bahwa Prabowo dapat mengatasi utang tersebut dengan cara menambah pendapatan negara.
"Pblik menilai bahwa kebijakan baru saat ini, seperti peningkatan pajak dianggap dapat menambah kas negara untuk mengatasi utang tersebut," pungkas Eko. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved