Wakil Presiden Boediono memberikan kuliah umum di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN) Jakarta. Kedatangan Wapres itu diwarnai demontrasi sekelompok mahasiswa. Sambutan Rektor UIN Komarudin Hidayat mampu mencairkan suasana.
Sebelum Boediono datang ke kampus yang terletak di bilangan Ciputat, Kamis (23/12) itu, sekitar pukul 15.00 WIB, puluhan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Ciputat menggelar aksi unjuk rasa di depan kampus.
Aksi tersebut dijaga ketat oleh puluhan aparat polisi dan TNI. Suasana sempat memanas karena aksi dorong-dorongan antara pendemo dan polisi yang melokalisir mereka di antara trotoar dan pagar kampus.
Namun, aksi yang memacetkan lalu lintas di jalan depan kampus UIN itu tidak menghalangi kehadiran Boediono untuk menyampaikan kuliah umum. Rombongan mobil RI 2 mulus masuk ke boulevard kampus. Boediono lalu masuk ke Auditorium Harun Nasution, tempat digelarnya kuliah umum. "Assalamualaikum," ucap Wapres menyapa mahasiswa.
Ucapan itu langsung disambut dengan koor, "Walaikumsalam," dari ratusan mahasiwa dan dosen UIN yang memang telah menunggu di dalam auditorium tersebut.
Setelah pembacaan ayat suci Al Quran, Komarudin naik ke atas mimbar. Ia memberikan sambutan yang cukup hangat atas kedatangan Wapres untuk pertama kalinya di UIN. "Kami bersyukur dikunjungi Pak Wapres,” ujar Komarudin membuka sambutannya.
Pertama sebagai sahabat, kedua sebagai ilmuwan, dan ketiga sebagai Wapres. “Dalam forum ini ketiganya tentu harus bersinergi," ujar Komarudin.
Dikatakan Komarudin, kuliah umum bertajuk "Lecture Series on Democracy" ini merupakan pembuka dari 12 serial ceramah yang diadakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UIN Jakarta.
Tak lupa Rektor UIN ini menyinggung aksi demo yang masih berlangsung di depan kampusnya. "Pertama ini, kami mengundang Bapak Wapres, harus meriah. Tadi sudah dimeriahkan oleh aksi demonstrasi. Itu bagian dari opening ceremony," seloroh Komarudin yang disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.
Boediono, yang duduk santai di atas panggung kecil, juga ikut tertawa sambil menatap Komarudin. Komarudin kemudian melanjutkan, "Ini bagian dari PR (Public Relation) kepada masyarakat, bahwa ada orang besar di sini," puji cendikiawan muslim tersebut.
Komarudin bercerita, banyak teman-temannya di Twitter yang bertanya tentang aksi demonstrasi di UIN Jakarta. Ia menjawab sejujurnya kalau ada Boediono yang ingin memberi kuliah umum tentang demokrasi. "Dan informasi yang saya terima, (pendemo) bukan dari UIN. Mereka ingin mendengarkan, tapi nggak boleh masuk, kemudian hanya di jalan saja," seloroh Komarudin.
Cerita Komarudin kemudian beralih kepada perkembangan UIN Jakarta. Di Kampus Islam ini, ada 175 mahasiswa asing yang datang dari berbagai negara Asia dan Afrika untuk belajar. Karena tertarik dengan pendekatan Islam di UIN Jakarta, Singapura memberi kesempatan membuka program S2 di sana.
Komarudin berharap UIN Jakarta menjadi pusat pengkajian Islam di Indonesia sebagaimana Universitas Al Ahzar di Mesir. "UIN Jakarta sangat strategis kalau ini menjadi resources pengembangan Islam di dalam negeri," jelas Komarudin.
© Copyright 2024, All Rights Reserved