Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk memperpanjang uji coba penghapusan sistem 3 in 1 hingga 14 Mei mendatang. Perpanjangan waktu uji coba ini juga memberikan kesempatan pada masyarakat untuk mencari rute. Pada saat yang bersamaan, Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta memperbaiki transportasi umum.
“Pertimbangannya, selama satu pekan mungkin masyarakat belum mendapatkan bentuk pola transportasi,” ujar Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, Andri Yansyah, kepada pers usai rapat evaluasi penghapusan 3 in 1 di Jakarta, Kamis (14/04).
Dikatakan, selama sepekan uji coba, masyarakat masih merasakan euforia menggunakan jalan yang sebelumnya hanya boleh dilalui oleh 3 orang sehingga terjadi macet. Perpanjangan waktu uji coba ini juga untuk memberikan kesempatan pada masyarakat mencari rute alternatif. Pada saat yang bersamaan, Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta memperbaiki transportasi umum.
Sambil berjalannya perpanjangan uji coba penghapusan 3 in 1 ini, pihaknya bersama instansi yang lain akan terus melakukan evaluasi. “Terkait survei volume waktu tempuh, pembenahan perbaikan polling bisa dishare, tidak hanya Dishub, jadi responden variatif, baik tahu dan tidak tahu," katanya.
Dikatakan Yansyah, selama uji coba satu minggu mereka menemukan bahwa titik macet terparah berada di daerah Semanggi karena merupakan pertemuan dari berbagai arah. Pihaknya memetakan sekitar 45 titik macet, yang terparah lainnya adalah Jalan Thamrin menuju Bunderan Senayan.
Sementara itu, ada ruas yang dihindari masyarakat sehingga jalan tersebut kosong.
Penghapusan 3 in 1 ini merupakan transisi hingga electronic road pricing betul-betul bisa diterapkan. Kini, Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta masih menunggu pendelegasian dari BPKAD untuk dapat melakukan lelang.
© Copyright 2024, All Rights Reserved