Pencarian korban hilang akibat tsunami Mentawai, Sumatera Barat, tak mengenal henti. Tim Search and Rescue (SAR) terus melakukan pencarian terhadap 303 korban yang dinyatakan hilang.
Kata Ade Edwar, Kepala Bidang Penanggulangan Bencana BPBD Sumbar, kepada wartawan di Padang, Jumat (29/10), data yang dihimpun BDPD Sumbar hingga pada pukul 11.20 WIB, Tim SAR setidaknya telah menemukan 408 korban meninggal dunia.
Menurut Ade, warga Pagai Selatan yang mengalami luka berat sebanyak 270 orang. Sedangkan luka ringan mencapai 142 orang.
Selain menelan korban manusia, gempa berkekutan 7,2 SR yang disertai tsunami pada Senin (25/10) itu juga meluluhlantakan 517 unit rumah warga. Sedang yang mengalami rusak ringan sebanyak 204 buah.
Fasilitas umum, berupa 5 jembatan serta jalan P2D sepanjang 8 kilometer, rusak. Disamping itu, 6 rumah ibadah dan 6 rumah dinas juga mengalami kerusakan yang cukup parah.
Sementara warga yang berada dalam pengungsian saat ini tercatat 22.595 jiwa. BPBD Sumbar belum dapat menghitung berapa kerugian yang dialami warga akibat gempa dan tsunami tersebut.
Menurut Ade, pihaknya kini masih memfokuskan pencarian korban tewas maupun warga yang hilang serta pemberian bantuan bagi warga ditempat pengungsian.
Droping bantuan logisitik, hingga kini masih terkendala cuaca alam untuk tiba di tiga dusun yakni Luranabana, Limoksu, Maonai, dan Moping, Desa Bulasat, Kecamatan Pagai Selatan yang menjadi tempat pengungsian sementara.
“Tim bantuan juga kekurangan bahan bakar minyak (BBM) untuk menuju tempat tersebut melalui laut," katanya.
Sementara tempat pengungsian lainnya di Kabupaten Mentawai sudah mendapatkan bantuan. Ia mengakui bantuan terus berdatangan dari para donatur ke Posko bantuan bencana. Tim SAR dibantu para relawan juga menyalurkan bantuan dari pemerintah, swasta dan LSM.
© Copyright 2024, All Rights Reserved