Gempa 7,2 SR, disusul gelombang pasang (tsunami), Senin (25/10) malam, masih menyisakan duka mendalam. Korban bencana Mentawai terus bertambah. Hingga Selasa sore (26/10), sebanyak 23 jenazah ditemukan terdampar di pinggir Pantai Desa Bulasok, Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Kemungkinan besar korban masih akan bertambah. Kepala Penanggulangan Bencana Wilayah Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Joskamatir, di Pagai Selatan, yang dihubungi dari Kota Padang, Selasa, mengungkapkan hal itu.
Soalnya, seratusan warga yang bermukim di pinggir Pantai Desa Muntai Baru-Baru dan Malokopok, yang berhadapan dengan Samudera Hindia, belum diketahui nasibnya.
Gempa berkekuatan 7,2 SR, pada kedalaman 10 km, berada di 78 km barat daya Pagai Selatan. Pusat gempa 3,61 derajat lintang selatan (LS) dan 99.93 bujur timur (BT) itu terjadi Senin malam, pukul 21.42 WIB. Guncangannya juga dirasakan di Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan dan sejumlah kota lainnya di Sumatera Barat.
Tim dari Pemerintah Kabupaten Mentawai terus melakukan pencarian para korban. Laporan terbaru menyebutkan, 103 orang dinyatakan hilang akibat tsunami di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, yang terjadi setelah guncangan gempa 7,2 skala richter itu.
"Warga yang hilang, paling banyak di Kecamatan Pagai Selatan, Kelurahan Bulasan, Kabupaten Mentawai, yakni 100 orang. Tiga lainnya, warga Kelurahan Beleraksok, Kecamatan Pagai Selatan." kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Harmensyah, di Padang, Selasa.
© Copyright 2024, All Rights Reserved